Pedagang di Ternate Mengaku Ditagih Retribusi Agar Lapak Tak Dibongkar

Konten Media Partner
30 November 2022 16:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sayur yang menempati belakang Jatiland Mal Ternate menggelar aksi protes di Kantor Wali Kota Ternate. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sayur yang menempati belakang Jatiland Mal Ternate menggelar aksi protes di Kantor Wali Kota Ternate. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pedagang sayur di belakang Jatiland Mal menggelar aksi protes di halaman Kantor Wali Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/11).
ADVERTISEMENT
Mereka menghamburkan tomat, cabai, terong, dan sayur-sayuran di pintu masuk kantor wali kota. Mereka protes karena lapak dibongkar.
Nani, salah satu pedagang, merasa kesal. Sebab, ada oknum yang mengaku sebagai pegawai Disperindag menagih retribusi dengan besaran yang bervariasi.
Untuk pedagang sayuran sebesar Rp 5000. Sedangkan pedagang kelapa Rp 10.000. Dalam penagihan itu, lapak para pedagang dijamin aman.
"Tapi saat kami berdagang, petugas datang membongkar lapak. Ini bikin kami resah," ucap Nani kepada wartawan.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, mengatakan relokasi pedagang dari belakang Jatiland Mal sudah jelas.
"Karena area itu bukan lagi pasar. Jadi pedagang yang berjualan di belakang Jatiland Mal harus pindah," jelas Tauhid.
Menyentil pengakuan pedagang soal oknum petugas menagih retribusi dengan iming-iming lapak pedagang tetap aman, dibantah Tauhid. "Itu tidak benar," tandasnya.
ADVERTISEMENT
---
Sansul Sardi