news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemkot Ternate Diminta Benahi Pengelolaan Sampah

Konten Media Partner
4 September 2021 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif, menanggapi pernyataan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) soal produksi sampah di Ternate. Ia juga meminta Pemkot untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pihak DLH mengaku saat ini dalam sehari TPA di Ternate menerima 15 ton sampah.
Padahal, kata Nurlaela Syarif, dari data yang diterimanya, Ternate sudah masuk kategori darurat sampah. Karena itu, ia mendorong Pemkot Ternate untuk membenahi pengelolaannya.
"Produksi sampah per hari di Kota Ternate mencapai 100 ton. Ini adalah volume sampah yang dibuang ke TPA Kelurahan Takome," ucap Nurlaela kepada cermat, Sabtu (4/9).
Ia bilang, saat ini armada pengangkut milik Pemkot ada sebanyak 18 unit dump truck, 6 unit L300, dan 4 unit arm roll.
Menurut Nurlaela, jumlah armada ini tidak seimbang dengan jumlah penduduk dan produksi sampah di Ternate.
“18 dump truck ini dari masa jabatan Wali Kota almarhum Syamsir Andili, dan ada 9 unit yang tidak layak, namun masih dipaksakan untuk digunakan beroperasi. Kita sudah mendorong terkait dengan pelayanan sampah yang memadai,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pola pengelolaan sampah ini, kata dia, masih tertumpuk hanya di DLH. Belum ada terobosan baru selain depo sampah di Kelurahan Bastiong.
“Seharusnya ada optimalisasi bak sampah. Selama ini pengadaan bak sampah di beberapa titik, namun hanya semangat pengadaan saja, tapi keberlanjutannya tidak maksimal,” ungkapnya
Dari enam titik bak sampah yang ada di Ternate, hanya dua titik yang optimal, yakni di Kelurahan Tubo dan Kalumata. Sementara empat lainnya belum dimaksimalkan.
“Kendalanya juga soal anggaran, maka hal ini harus jadi perhatian Pemkot untuk dimaksimalkan,” tukasnya.
Ia berharap, Pemkot progres dalam hal pengelolaan, misalnya ada sampah yang bisa dikelola untuk daur ulang dan lainnya.
“Agar progres peningkatan sampah ini jangan tiap tahun terus mengalami kenaikan. Sampah ini harus jadi prioritas yang ditangani bersama. Karena tingkat kesadaran masyarakat juga masih minim soal sampah,” tandasnya. (SAR)
ADVERTISEMENT