Peneliti Asal Swiss Minta Dukungan Warga Ternate Telusuri Jejak Ali Wallace

Konten Media Partner
6 Maret 2020 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers "Mencari Ali Wallace" yang dibuat di Museum Rempah Fort Oranje Ternate. Foto: Rajif Duchlun/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers "Mencari Ali Wallace" yang dibuat di Museum Rempah Fort Oranje Ternate. Foto: Rajif Duchlun/cermat
ADVERTISEMENT
Paul Spencer Sochaczewski, peneliti dan penulis kelahiran Brooklyn, New York Amerika Serikat yang kini menetap di Geneva Swiss, terus berupaya mencari jejak Ali di Ternate, sosok yang punya peran penting dalam perjalanan Alfred Russel Wallace selama di Nusantara.
ADVERTISEMENT
“Tujuan saya ke Ternate untuk mencari keturunan Ali Wallace. Kami sangat berharap bantuan masyarakat di sini untuk mencarinya atau menggali informasi seputar keturunan Ali,” ujar Paul Spencer Sochaczewski, pada konferensi pers yang dibuat di Museum Rempah Fort Oranje Ternate, Jumat sore (6/3).
Paul mengaku, bersama Rinto Taib, Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Kota Ternate, selama tiga tahun terakhir terus berkutat dengan pencarian keturunan Ali Wallace di Ternate.
“Ali adalah sahabat dan asisten yang setia untuk naturalis Inggris, Alfred Russel Wallace yang berguna bagi kepentingan keilmuan, konservasi dan riset akademis,” ungkap penulis buku An Inordinate Fondness for Beetles (2012) dan Dead but Still Kicking (2019) ini.
ADVERTISEMENT
Paul sangat yakin, bahwa keturunan Ali ada di Ternate. Keyakinan itu berdasarkan sejumlah referensi yang dipelajarinya. Menurut dia, sangat mungkin setelah Wallace pergi ke Inggris, Ali kemudian kembali tinggal di Ternate. Ali lalu dipekerjakan sebagai pengumpul burung cendrawasih yang terampil.
“Pada akhir abad ke-19 ekspor kulit burung dari Ternate ke koleksi museum di seluruh dunia menjadi semakin pesat,” ucapnya.
Ali, lanjutnya, memang menikah dengan seorang wanita Ternate. Hanya saja, tidak diketahui nama wanita itu. Namun, mereka memiliki keluarga. Sayangnya, kata dia, Wallace tidak pernah menyebut nama keluarga Ali atau nama ayah Ali.
Ia menjelaskan, Ali berasal dari Sarawak, Malaysia. Pada tahun 1855, di usia 15, ia dibawa oleh Wallace, bepergian bersama selama tujuh tahun di seluruh Kepulauan Nusantara (Melayu). Mereka mengunjungi Singapura, Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, dan puluhan pulau-pulau di Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat, hingga Nusa Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
“Ali yang merawat Wallace ketika ia menderita malaria. Ali yang membantu Wallace menyiapkan berbagai bahan tulisan penting mengembangkan Teori Evolusi melalui seleksi alam yang kemudian dikenal sebagai Surat dari Ternate atau Letter From Ternate,” tutur peneliti yang sudah 50 tahun melakukan riset terhadap Ali dan Wallace ini.
“Charles Darwin, tentu saja, menjadi terkenal ketika ia menerbitkan On the Origin of Species, tetapi Wallace-lah yang pertama kali menerbitkan mekanisme seleksi alam dan pantas mendapat pengakuan lebih besar untuk hal tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Rinto Taib, mengaku, dalam pencarian ini memang sangat dibutuhkan bantuan warga. Karena selama ini berbagai cara telah mereka lakukan untuk mencari keturunan Ali.
Bahkan pada satu kesempatan, bersama Paul pernah menggunakan media lain untuk memburu jejak Ali. Media lain yang dimaksud itu adalah dukun. Namun, hingga saat ini belum menemukan hasil yang maksimal.
ADVERTISEMENT
“Banyak orang menyadari Wallace yang menghabiskan tiga tahun di Ternate, namun sedikit orang yang menyadari tentang peran Ali selama bersama Wallace di Ternate dan Nusantara,” kata Rinto.