Pengungsi Korban Gempa Halmahera Selatan Terserang Diare dan ISPA

Konten Media Partner
22 Juli 2019 21:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pengungsian di Desa Tawa Kecamatan Gane Barat Selatan. Foto: Safri Noh/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pengungsian di Desa Tawa Kecamatan Gane Barat Selatan. Foto: Safri Noh/cermat
ADVERTISEMENT
Para pengungsi korban gempa Halmahera Selatan, Maluku Utara, mulai terserang penyakit, seperti diare dan Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Akibat peristiwa ini, pemerintah pun segera membangun tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) darurat di lokasi pengungsian.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Halmahera Selatan, Ahmad Rajak, mengatakan dari 73 desa yang terkena gempa bumi pada Minggu (14/7), terdapat 38 desa yang rumahnya mengalami rusak paling parah. Sehingga, masyarakat terpaksa menetap di lokasi pengungsian dengan kondisi seadanya dan tidak ada tempat buang hajat atau MCK.
Closet dan Pipa Paralon, bahan bangunan MCK yang telah didatangkan ke Posko Komando Tanggap Darurat Halmahera Selatan, untuk dibawa ke lokasi pengungsian untuk dibangun. Foto: Safri Noh/cermat
Kata Ahmad, minimnya fasilitas di pengungsian, membuat para pengungsi membuang hajat di sembarangan tempat. Akibatnya, lokasi pengungsian tidak sehat. "Kesehatan pengungsi bisa terancam, terutama ancaman Diare dan Ispa," kata Ahmad.
Ahmad berharap, segera adanya sinergi antar pihak terkait untuk membangun MCK bagi para korban gempa. "MCK harus secepatnya dibangun," ujarnya.
Kadis Kesehatan Halmahera Selatan, Ahmad Rajak, saat diwawancarai di Posko Komando Tanggap Darurat Halmahera Selatan. Foto: Safri Noh/cermat
Sementara itu, Ketua Tim Tanggap Darurat Halmahera Selatan, Helmi Surya Botutihe, membenarkan soal kondisi kesehatan pengungsi yang sudah mulai terserang penyakit.
ADVERTISEMENT
"Besok, Selasa 23 Juli, Tim Tanggap Darurat dari masing-masing instansi sudah bergerak ke desa-desa yang sangat membutuhkan MCK," jelas Helmi.
---
Safri Noh