Peringatan 500 Tahun Magelhaens Keliling Dunia Disambut Prosesi Kumo Dimai

Konten Media Partner
27 Maret 2021 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Latih Angkatan Laut Kerajaan Spanyol saat tiba di Tidore, Maluku Utara. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Latih Angkatan Laut Kerajaan Spanyol saat tiba di Tidore, Maluku Utara. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
ADVERTISEMENT
Napak tilas 500 tahun pelayaran Fernando Magelhaens dan Juan Sebastian de Elcano mengelilingi dunia yang dilakukan Kapal Latih Angkatan Laut Kerajaan Spanyol akhirnya tiba di Tidore, Provinsi Maluku Utara, Sabtu (27/3).
ADVERTISEMENT
Kapal bernama Juan Sebastian de Elcano itu buang sauh di Perairan Tugulufa setelah mendapat sambutan 12 perahu juanga di Pelabuhan Rum, Tidore.
Kedatangan kapal latih tersebut juga disambut masyarakat adat Mareku dengan prosesi adat Kumo Dimai.
Kumo Dimai diawali dengan mengitari kapal latih oleh juanga Sangaji Laisa dan juanga Sangaji Laho.
Selanjutnya juanga menabur dimai atau buah pinang dan sirih ke laut yang bermakna permohonan keselamatan bagi seluruh armada laut kapal selama melakukan ekspedisi keliling dunia.
Warga Tidore menonton penjemputan kapal latih Kerajaan Spanyol. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
Prosesi penyambutan tersebut diapresiasi nakhoda kapal dengan membunyikan sirine kapal sebanyak tiga kali.
Selanjutnya, salah satu nahkoda menyampaikan ucapan terima kasih atas penyambutan tersebut dengan menggunakan pengeras suara kapal.
Ekspedisi keliling dunia yang dilakukan kru Magelhaens yang dipimpin Elcano 500 tahun silam tiba di Pantai Mareku Tidore pada 8 November 1521.
ADVERTISEMENT
Kala itu, kru kapal juga disambut dengan upacara yang sama oleh Sultan Al-Mansyur sebelum akhirnya sang Sultan naik ke kapal tersebut.
“Upacara penyambutan ini merupakan upacara yang sama yang dilakukan oleh Sultan Al-Mansyur 500 tahun lalu,” ungkap Sangaji Laho, salah satu pimpinan adat di Mareku.
Setelah prosesi Kumo Dimai dilakukan, Kapal Latih Angkatan Laut Spanyol dilepas dengan tembakan lima meriam bambu oleh masyarakat yang berada di pesisir pantai.
“Setelah itu, dilanjutkan dengan Juanga Sangaji Laisa dan Sangaji Laho bergabung dalam formasi Hongi Tau Moi Se Malofo mengiringi kapal latih menuju ke Tugulufa,” tandasnya.
Kapal Juan Sebastian de Elcano akan buang sauh di Perairan Tugulufa hingga Senin (29/3) sebelum melanjutnya pelayarannya. (Samsul Hi Laijou)
ADVERTISEMENT