Pernah Berprestasi di Asian Games, Petinju Malut Ini Pilih Mundur dari PON

Konten Media Partner
8 Juni 2021 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petinju Indonesia, Sunan Agung Amoragam. (Foto: Wendra Ajistyatama/Antara/INASGOC)
zoom-in-whitePerbesar
Petinju Indonesia, Sunan Agung Amoragam. (Foto: Wendra Ajistyatama/Antara/INASGOC)
ADVERTISEMENT
Sunan Agung Amoragam, salah satu atlet tinju yang pernah meraih medali emas pada PON 2016 di Jawa Barat secara mengejutkan memutuskan untuk undur diri dari PON 2021.
ADVERTISEMENT
Sunan yang juga pernah mewakili Indonesia di ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dengan meraih medali perunggu ini memilih hengkang karena kecewa dengan minimnya perhatian Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Pria kelahiran 9 Oktober 1997 ini mengaku terlanjur sakit hati, bahkan memilih untuk tidak akan pernah mewakili Maluku Utara di ajang pertandingan tinju.
"Saya saat ini berstatus pegawai Kemenpora dan itu langsung perintah Presiden Jokowi. Karena ada aturan bahwa atlet yang berhasil meraih medali emas, perak maupun perunggu di Asian Games 2018 akan mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai Kemenpora, dan saya pilih itu, karena masa depan saya tidak dijamin dari daerah," ungkap Sunan, Senin (7/6).
Anak sulung dari empat bersaudara ini mengatakan, sudah melayangkan sebanyak empat lembar surat pengunduran diri kepada Dispora Maluku Utara, KONI, Pertina Maluku Utara, hingga Pertina Kota Ternate.
ADVERTISEMENT
"Torang (kami) pe (punya) muka sampe bangka-bangka (bengkak) sampe luka-luka berjuang bawa nama daerah, tapi apa yang torang dapat sekarang? Malahan cuma dijanjikan saja," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah seharusnya bertanggung jawab atas kesejahteraan para atlet yang sudah mengharumkan nama daerah.
"Atlet ini kan hanya batu loncatan, tapi setidaknya ada kesejahteraan lah bagi kami," ungkapnya.
Sunan menceritakan, ia bahkan sudah sejak 2013 mengikuti kejuaraan tinju pada Kejurnas PPLT. Ia juga pernah mengikuti King's Cup tahun 2018 di Thailand.
Menanggapi itu, Kepala Dispora Provinsi Maluku Utara, Ansar Daaly, saat dikonfirmasi Selasa (8/6) mengaku, sudah mengetahui surat pengunduran diri salah satu atlet tinju atas nama Sunan Agung Amoragam.
Namun, Ansar sendiri belum membaca isi surat secara langsung.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanyakan apa sebab dari pengunduran diri Sunan, ia mengaku tidak tahu pasti. Ia bilang, perhelatan PON akan diselenggarakan pada Oktober mendatang, itu artinya kesiapan para atlet sisa empat bulan waktu lagi.
Sempat disinggung soal kurangnya perhatian Pemprov Maluku Utara kepada atlet yang sudah berjuang mengharumkan nama daerah, Ansar justru mengaku dirinya baru menjabat sebagai Kadispora Maluku Utara dan tidak tahu perihal tersebut.
Untuk gaji Pelatda PON yang juga jadi alasan Sunan hengkang, Ansar menjelaskan pencairan anggaran Pelatda baru akan dicairkan pada Juni ini.
Namun, masih menunggu laporan pertanggungjawaban dari Sekretariat KONI. Hal itu karena pada triwulan pertama dan kedua untuk anggaran sekretariat sudah dikucurkan sebesar Rp 600 juta, sehingga untuk pencairan Pelatda PON harus menunggu Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) dulu baru dicairkan.
ADVERTISEMENT
"Jadi anggaran melalui Dispora ini untuk PON ke Papua, sedangkan untuk anggaran Pelatda bulan Juni ini baru kami cairkan," ungkap Ansar.
Ia menambahkan, untuk anggaran Pelatda PON 2021, yakni Rp 3,5 Miliar. Hanya saja yang baru dicairkan untuk sekretariat KONI sebesar Rp 600 juta.
"Jadi tunggu SPJ dulu baru sisanya dicairkan pada Juni ini juga," tukasnya.
___
Yunita Kadir