Petugas Kesehatan Jemput Pasien Positif Corona di Ternate Pakai Jas Hujan

Konten Media Partner
23 Maret 2020 21:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu petugas terlihat memakai jas hujan saat menjemput pasien positif corona di Ternate, Maluku Utara. Foto: Tangkapan layar video warga.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu petugas terlihat memakai jas hujan saat menjemput pasien positif corona di Ternate, Maluku Utara. Foto: Tangkapan layar video warga.
ADVERTISEMENT
Petugas medis yang melakukan penjemputan terhadap pasien positif COVID-19 dan keluarganya di Ternate, Maluku Utara, menggunakan jas hujan sebagai Alat Pelindung Diri (APD).
ADVERTISEMENT
Dari video yang tersebar, tampak seorang petugas mengenakan jas hujan berwarna biru, yang harganya sekitar Rp 10 ribu rupiah. Pada bagian belakang jas tersebut juga terlihat sobek.
Asghar Saleh, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rorano yang intens menyikapi persoalan kesehatan dan kebencanaan, menuntut agar pemerintah segera menyediakan ADP sesuai prosedur.
“Kalau masih punya nurani, tolong keluarkan dana darurat, Beli ADP. Petugas kesehatan juga manusia, punya keluarga. Mereka juga berhak hidup. Jangan terbitkan SK Gugus Tugas, tetapkan Malut darurat corona tapi petugasnya tidak dibekali apa-apa,” tulis Asghar di laman Facebooknya, Senin (23/3).
Berbeda dengan kenyataan di lapangan, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Malut, dr Rosita Alkatiri mengaku saat ini APD sudah tersedia.
ADVERTISEMENT
Jumlahnya, kata Rosita, sebanyak 50 dan itu sudah cukup dalam satu bulan. Pembelian APD itu berasal dari dana tak terduga yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi.
“Untuk ke depannya, ketersediaan APD saya pastikan tidak akan ada kekurangan sama sekali,” tegasnya.
Tak hanya tentang APD, lanjut Rosita, ruang isolasi di RSUD Chasan Boesoirie juga sampai saat ini masih cukup.
Ia mengaku bersama Gugus Tugas telah memikirkan langkah-langkah ke depannya seperti apa jika terjadi pelonjakan pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Maluku Utara, Idhar Sidi Umar mengatakan pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan APD. Saat ini pihaknya tak lagi bergantung pada pemerintah pusat.
“Kita dari pemda berupaya memenuhi kebutuhan yang ada. Sekarang kalau kita bergantung pada pusat, pusat sendiri saja kelabakan untuk penyediaan APD,” katanya.
ADVERTISEMENT