Polisi Gagalkan Penyelundupan Miras di Pelabuhan Bastiong Ternate

Konten Media Partner
2 September 2019 17:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Polisi Pos Subsektor Pelabuhan Bastiong Ternate, Iptu AK. Stoffel, bersama pemuda dan tokoh masyarakat Kelurahan Bastiong Ternate, mengamankan puluhan kantong minuman keras jenis cap tikus di atas kapal KM. Obi Permai. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Polisi Pos Subsektor Pelabuhan Bastiong Ternate, Iptu AK. Stoffel, bersama pemuda dan tokoh masyarakat Kelurahan Bastiong Ternate, mengamankan puluhan kantong minuman keras jenis cap tikus di atas kapal KM. Obi Permai. Istimewa
ADVERTISEMENT
Petugas kepolisian Pos Subsektor Pelabuhan Pangkalan Bastiong Ternate, menemukan 50 lebih kantong plastik berisikan minuman keras jenis cap tikus di atas kapal KM. Obi Permai. Miras tersebut disimpan di sebuah coolbox ikan dengan nomor bagasi 23.
ADVERTISEMENT
Kepala Polisi Pos Subsektor Pelabuhan Bastiong Ternate, Iptu AK. Stoffel, kepada cermat di Ternate, Senin (2/9/2019), menjelaskan, saat petugas naik di atas kapal, coolbox tersebut terpisah dari barang-barang lainnya. "Tepatnya di dek bagian luar haluan kapal," katanya.
Saat diperiksa, lanjut Stoffel, ternyata di dalam coolbox tersebut berisi puluhan kantong miras. Bukan ikan. "Petugas berinisiatif memeriksa karena merasa curiga, letak barangnya terpisah dengan barang-barang yang lain," katanya.
Ia mengaku sempat menanyakan ke sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) dan buruh bagasi pelabuhan, namun mereka mengaku tidak tahu. "Jadi kami juga tidak tahu siapa pemiliknya. Kalau ada tentu kami proses," tandasnya.
Barang bukti berupa cool box ikan yang berisikan puluhan kantong minuman keras jenis cap tikus, diamankan di Pos Polisi Subsektor Pelabuhan Bastiong Ternate. Foto: Olis/cermat
Usai diamankan, puluhan kantong miras tersebut langsung dimusnahkan di pelabuhan saat itu juga. "(Miras) langsung dibuang ke laut. Beberapa tokoh masyarakat dan pemuda juga ikut serta dalam pemusnahan itu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Stoffel, kapal Obi Permai melayani lintasan Obi, Bacan, Ternate, serta beberapa pulau lainnya. Namun ia mengaku ragu jika barang tersebut berasal dari Pulau Obi. "Kemungkinan dari Pulau Bacan," tuturnya.
Terpisah, Nakhoda KM Obi Permai, Melky, kepada cermat, memastikan bahwa barang tersebut bukan milik ABK. "Ini (miras) biasanya titipan. Kami juga tidak pernah periksa, karena yang kami tahu ini tempat ikan," tuturnya.
Tak puas, Melky pun memerintahkan salah seorang ABK-nya melihat daftar kiriman yang tertera di buku penitipan barang. Hasilnya, nomor bagasi 23 yang tercantum pada coolbox ikan berbeda dengan jenis barang pada buku penitipan barang.
"Di sini status barangnya tertulis sebuah karung berisi botol dari Obi Kawasi. Keterangan penitipnya atas nama Rano buat mama di Madopolo," jelas Melky kepada cermat di atas kapal.
ADVERTISEMENT
Melky bilang, kapal selalu diperiksa saat sandar di setiap pelabuhan. Ia menduga ini adalah modus baru yang sengaja dilakukan pelaku dalam praktek penyelundupan. Ia mengaku tidak akan pernah menerima penitipan barang yang dikategori melanggar hukum.
"Karena sudah pasti saat pemeriksaan saya kena. Karena setiap sandar di pelabuhan kapal diperiksa, jadi saya curiga si penitip mencari cara bagaimana memanipulasi nomor. Memang kurang ajar juga ini," cetusnya.
---
Reporter: Olis