Rekrutmen Guru Honorer 3 Kecamatan Terluar di Ternate Batal Dilakukan

Konten Media Partner
15 September 2021 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Bahtiar Teng. Foto: SAR/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Bahtiar Teng. Foto: SAR/cermat
ADVERTISEMENT
Rencana rekrutmen tenaga pengajar melalui Pegawai Tidak Tetap (PTT) oleh Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, tampaknya tak dapat dilaksanakan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Padahal rekrutmen itu untuk menjawab kebutuhan tenaga guru di kecamatan terluar, yakni Batang Dua, Hiri dan Moti.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Bahtiar Teng mengungkapkan, saat ini ada aturan yang melarang kepala daerah melakukan rekrutmen PTT. Sebab rekrutmen guru hanya diperbolehkan lewat jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Di sisi lain, tahun ini Pemkot Ternate tak melaksanakan rekrutmen PPPK maupun CPNS lantaran terbentur anggaran.
"Jadi kalaupun dimungkinkan, mungkin tahun depan. Tapi itu juga harus melalui jalur PPPK," terang Bahtiar, Rabu (15/9).
Selain regulasi, sambungnya, rencana rekrutmen juga harus mempertimbangkan kondisi keuangan daerah.
"Dimana untuk honorer tenaga guru ini juga bahkan (awalnya) telah diusulkan dalam perubahan anggaran, butuh sekira Rp 100 juta lebih hanya untuk pembayaran honor selama tiga bulan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan analisis kebutuhan tenaga guru untuk wilayah terluar di Ternate, terdapat kekurangan tenaga guru sebanyak 109 orang. Bukan hanya itu, saat ini khusus untuk guru bidang studi dan guru kelas juga mengalami kekurangan.
Belum lagi tenaga guru konseling yang juga belum tersedia. Kondisi ini ditambah adanya guru yang pensiun dan meninggal dunia.
"Saya sendiri berharap rekrutmen tenaga guru melalui jalur PPPK nanti bisa mengatasi kekurangan tenaga guru khususnya di wilayah terluar nantinya," pungkasnya. (SAR)