Remaja di Ternate Utara 'Sulap' Pekarangan Rumah Jadi Kebun Organik

Konten Media Partner
1 November 2022 16:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudy saat memberikan pupuk pada tanamannya. Foto: Indrasani Ilham/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Rudy saat memberikan pupuk pada tanamannya. Foto: Indrasani Ilham/cermat
ADVERTISEMENT
Cara Rudy Pravda mengelola pekarangan rumahnya di RT 04/RW 01, Kelurahan Dufa-Dufa, Ternate Utara, menjadi kebun atau pertanian organik patut ditiru.
ADVERTISEMENT
Di atas lahan seluas kurang lebih 1 hektare, pemuda berusia 27 tahun itu menanam pepaya, cabai, kacang tanah, hingga sayur sawi.
Mahasiswa Universitas Terbuka itu mengaku memanfaatkan lahan rumahnya untuk berkebun sejak 2021. "Semua bentuk pengelolaan berbasis organik," katanya.
Alasan Rudy memilih metode organik karena lebih ramah lingkungan. Salah satunya menjaga kesuburan tanah.
Tanaman cabai dan pepaya milik Rudy. Foto: Indrasani Ilham/cermat
"Termasuk menjamin kehidupan mikro organisme. Tentu ini lebih baik daripada bahan-bahan kimiawi yang tidak ekologis," katanya.
Ia menjelaskan, bahan-bahan yang dijadikan pupuk sangat mudah dijangkau. "Karena dari limbah rumah tangga," katanya.
"Seperti air cucian beras, kepala ikan, buah-buahan yang sudah busuk dan rerumputan," ucap Rudy menambahkan.
Lokasi yang dimanfaatkan Rudy untuk menanam. Indrasani Ilham/cermat
Saat ini, Rudy sedang mengembangkan pupuk organik cair dan pupuk padat atau kompos, dengan proses pembuatan berkisar 14 hari.
ADVERTISEMENT
"Untuk pemakaian bisa sampai bertahun-tahun. Yang penting kita mampu rawat dan menjaganya," tutupnya.
---
Indrasani Ilham