Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Rifka Abdullah, bayi berusia 11 bulan itu mengidap Hidrosefalus (penumpukan cairan dalam rongga fertikel otak) sejak usia 1 bulan. Anak seorang petani kelapa ini, baru dirujuk ke Rumah Sakit Umum Darah (RSU) Tidore Kepulauan, pada Jumat (13/03/2020) siang tadi, sekira pukul 10. 00 WIT.
ADVERTISEMENT
Rifka adalah anak kedua dari pasangan suami istri Abdullah Rauf (39 tahun) dan Rini At (31 Tahun), warga Desa, Bale, Oba, Tidore Kepualan, Maluku Utara. Mereka tinggal di rumah semi permanen berukuran 4x3 meter dan hanya memilik satu kamar.
Pasien Rifka menempuh jarak sekira sejam lebih dari rumah menuju Pelabuhan Loleo, menggunakan ambulans Puskesmas Telagamori. Dari Pelabuhan Speed boat, Rifka kemudian dibawa menempuh jalur laut ke Tidore, dan tiba di RSU sekira pukul 10.00 WIT.
cermat melihat kondisi Rifka saat berada di ruang UGD RSU Tidore Kepulaun. Rifka terlihat ditemani ibunya, Rini At dan beberapa perempuan sebaya ibunya. Sesekali Rifka bersuara, tidak keras—seakan menahan sakit.
Sementara ayah Rifka, Abdullah Rauf terlihat duduk di luar ruangan. Abdullah baru saja mengurus beberapa keperluan. Ia terlihat diam. Abdullah adalah petani. Ia bekerja di kebun kelapa milik orang.
ADVERTISEMENT
“Sehari-hari, saya panjat kelapa,” kata Abdullah, sedikit bicara, saat ditemui cermat. Abdullah mengaku baru bisa membawa Rifka ke RSU karena sebelumnya, ia tak punya cukup uang.
“Kalau ada rezeki bekerja manjat kelapa, dalam sebulan, bisa dapat Rp 600 ribu. Kadang tidak ada sama sekali,” ungkapnya.
Sartika Hasan, Bidan Desa Puskesmas Payahe yang tinggal di Desa Bale, bertetangga dengan pasien mengisahkan, awalnya, saat Rifka berusia satu bulan, sudah diperiksa oleh dokter di Puskesmas Telagamori. Saat itu juga, dokter sudah memberikan edukasi, bahwa Rifka menderita Hidrosefalus dan harus dioperasi.
“Bahkan tiap hari, petugas kesehatan selalu datang ke rumah Rifka. Memeriksa kondisinya. Mengajak orangtua Rifka agar pasien segera mendapat perawatan medis,” ungkap Sartika. Hingga, pihak puskesmas pun memfasilitasi, membuat BPJS.
ADVERTISEMENT
Sartika terus berusaha meyakinkan orang tua Rifka untuk bisa sama-sama mencari jalan keluar agar Rifka segera berobat. Lima hari lalu, tepatnya pada Sabtu (7/03/2020), Sartika berkunjung lagi ke rumah Rifka.
“Saya melihat orang tua Rifka terkendala banyak hal. Saya bilang, ini adalah tanggung jawab bersama (Rifka harus mendapat perawatan medis),” ungkap Sartika. Berselang beberapa menit, setelah mengatakan itu, orang tua Rifka pun menyetujui, agar teman-teman bisa secara bersama membantu meringankan Rifka berobat.
Saat ini, Sartika bersama beberapa organisasi mahasiswa turut mendampingi Rifka, di antaranya: PMII Metro Tidore, Fatayat NU Tidore, dan GP Ansor.
Kepada cermat, pada pukul 23.50 WIT, Sartika mengabarkan saat ini, Rifka sudah berada di ruang anak. Meski begitu, dokter anak belum ada. “Kabarnya, nanti Senin baru dokter ada,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sartika bilang, yang pastinya, Rifka akan dirujuk ke Makassar atau Manado, untuk dioperasi. Soal pengobatan ditanggung BPJS, namun, pihak keluarga akan membutuhkan biaya selama berobat di luar Maluku Utara.
“Namun, kami belum tahu pasti berapa besar biaya yang akan dibutuhkan oleh keluarga dan pasien selama operasi di luar Maluku Utara,” ungkap Sartika.
Penggalangan Dana
Saat ini, pihak keluarga pasien membutuhkan uluran tangan kita semua. PMII Metro Tidore, Fatayat NU Tidore, dan GP Ansor sudah menggalang mulai menggalang dana. Sehari tadi, mereka mendapat sekitar Rp8.700.000. Ada juga bantuan dari Bawaslu Tidore.
Hidayat, pengurus PMII Metro Tidore, mengatakan mereka akan terus menggalang dana di beberapa daerah untuk meringankan biaya berobat Rifka.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, kami akan bertemu pihak BPJS untuk memastikan sampai dimana pihak PBJS menanggung biaya berobat. Jangan sampai, nanti di luar daerah Maluku Utara, pasien ada kendala dalam hal membayar,” ungkap Hidayat.
Story ini merupakan bagian dari campaign kumparanDerma. Ayo berderma sekarang.
Untuk info, saran dan kritik mengenai kumparanDerma, sila kirim ke [email protected].