Ruang Rawat Inap RSUD Jailolo Rusak, Pasien Dievakuasi ke Ruangan Lain

Konten Media Partner
7 Januari 2021 9:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan ruang umum kelas III untuk rawat inap di RSUD Jailolo yang alami kerusakan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan ruang umum kelas III untuk rawat inap di RSUD Jailolo yang alami kerusakan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pembangunan ruangan rawat inap umum kelas III RSUD Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, ruangan yang dikerjakan pada 2018 itu saat ini sudah mengalami kerusakan berat.
ADVERTISEMENT
Akibat kerusakan tersebut, pasien yang ditempatkan di ruangan itu harus dievakuasi ke ruangan lain.
Pembangunan ruangan kelas III tersebut sebelumnya dianggarkan lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018 dengan pagu anggaran Rp 5 miliar dan nilai kontrak Rp 4.922.503.000.
Saat ini, sebagian besar plafon ruangan yang terbuat dari gipsum sudah ambruk. WC yang berada di lantai I dan II pun tak bisa digunakan.
Salah satu pekerja bangunan yang ditemui tengah memperbaiki WC lantai II bilang, plafon yang ambruk disebabkan pipa saluran pembuangan air limbah tidak sesuai spesifikasi.
Bangunan ruang umum kelas III untuk rawat inap di RSUD Jailolo yang alami kerusakan. Foto: Istimewa
"Sebelumnya mereka pakai pipa 2 inci, dan sudah diganti dengan pipa 3 inci agar tidak bocor. WC lantai II juga tidak dapat digunakan karena saluran tersumbat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dirut RSUD Jailolo Syafrullah Radjiloen yang dikonfirmasi mengaku pemeliharaan bangunan ruangan umum kelas III itu sudah menjadi tanggung jawab RSUD pascapenyerahan 2019 lalu. Namun dari hasil koordinasi, pihak pelaksana bersedia melakukan perbaikan plafon yang ambruk itu.
"Pemeliharaannya sampai tahun 2019, selanjutnya sudah masuk tanggung jawab kami. Tapi pihak pelaksana juga bersedia perbaiki," ucapnya, Rabu (6/1).
Disinggung soal penggunaan pipa yang tidak sesuai spesifikasi, Syafrullah bilang berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan tidak masuk kategori temuan. Kerusakaan juga sebelumnya tidak dapat diperbaiki karena bertepatan dengan pandemi COVID-19.
"Tapi sejak bulan Desember kemarin sudah mulai dilakukan perbaikan," sambungnya.
Ia mengakui, karena kerusakan itu pasien terpaksa dipindahkan ke ruangan lain sembari menunggu perbaikan.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk bangunan yang sudah selesai dibangun, misalnya rehab UGD, memang sudah ada penyerahan kunci oleh pihak ketiga tapi ada hal-hal lain yang harus dibenahi lagi, terutama halaman bagian UGD," pungkasnya.(Sukran)