Rumah Restorasi Nasdem Ternate 'Diserang', Djasman Abubakar Kena Pukul

Konten Media Partner
21 Februari 2020 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Restorasi Nasdem, Ternate. Foto: Rizal Syam/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Restorasi Nasdem, Ternate. Foto: Rizal Syam/cermat
ADVERTISEMENT
Bakal calon wakil walikota Ternate, Djasman Abubakar mengaku dipukul oleh sejumlah orang yang datang menyerang Rumah Restorasi Nasdem Ternate.
ADVERTISEMENT
Penyerangan itu diketahui merupakan buntut dari sengketa rumah antara Roy Bisit dengan Umar Bopeng.
“Tadi orang-orang lagi kumpul. Tiba-tiba banyak massa yang datang. Saya datang untuk melerai. Tiba-tiba dorang (mereka) langsung serang. Terjadi pemukulan. Saya kena,” ungkap Djasman saat ditemui di halaman Mapolres Ternate, Kamis (20/2).
Ia mengaku tak mengenal sosok yang memukulnya hingga menyebabkan bengkak biru di pelipis kirinya. Sebab, kata dia, pukulan tersebut datang dari arah belakang.
Djasman menuturkan, puluhan orang yang datang itu rata-rata menggunakan helm. Mereka langsung mengeluarkan barang yang berada di dalam Rumah Restorasi Nasdem yang terletak di Kelurahan Takoma itu.
Menurut Djasman, rumah tersebut memang tengah menjadi polemik sengketa. Namun putusan Mahkamah Agung (MA), kata Djasman, telah memenangkan pihak Umar Bopeng sebagai pemilik rumah itu. Di bagian atap bangunan tersebut memang terdapat sebuah spanduk yang bertuliskan “Rumah ini milik Alm. Muhammad Bopeng” lengkap dengan nomor putusan MA.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak campur itu (sengketa). Saya hanya datang untuk melerai, jangan sampai terjadi gesekan. Cuma karena mereka banyak, lalu juga orang bayaran, terus langsung menyerang, ya beginilah kejadiannya,” katanya.
Usai kejadian tersebut, Djasman langsung mendatangi Mapolres Ternate untuk melakukan laporan terkait insiden yang dialaminya.
Sementara itu, Roy Sibit, pihak yang bersengketa mengaku mendatangkan sekira 25 orang ke lokasi tersebut. Hanya saja, Roy mengatakan orang-orang tersebut merupakan saudaranya, bukan orang bayaran seperti yang disebutkan Djasman.
Roy juga menyebut bahwa kedatangan tersebut bukan bermaksud untuk menciptakan pertikaian, melainkan untuk meminta haknya.
“Kita datang karena kita punya hak. Saya punya dokumen, dari sertifikat hingga akta jual beli juga lengkap. Tidak ada niat untuk terjadi pertikaian seperti ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Soal pemukulan yang terjadi terhadap Djasman, Roy membantah hal itu. Bahkan ia malah mengatakan pihak Djasman yang memulai memukul lebih dulu.
“Saya juga tanya, kenapa pak Djasman menggerakkan massanya dia. Saya ada masalah apa dengan beliau? Intinya, kalau mau damai, kita damai secara kekeluargaan. Kita juga harus proses secara hukum yang adil, siapa yang berhak memegang rumah itu,” katanya.
Bagi Roy, kendati Djasman adalah kader Nasdem, tapi persoalan ini merupakan persoalan antara dirinya dengan Umar Bopeng. Oleh karena itu, ia meminta agar partai Nasdem tidak turut campur dalam masalah ini.
“Saya minta partai untuk minggir dari ranah ini. Karena partai tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini. Urusan saya hanya dengan Umar,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dari pihak Djasman, dua orang suruhan Roy juga mengalami luka-luka akibat dipukul.