Sejak 2019, HIV/AIDS di Tidore Sudah Capai 27 Kasus

Konten Media Partner
30 Juli 2021 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Malik Ahmad. Foto: BCS
zoom-in-whitePerbesar
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Malik Ahmad. Foto: BCS
ADVERTISEMENT
Kasus penyakit Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, sejak 2019 hingga saat ini tercatat sudah 27 kasus.
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan menyebutkan, pada 2019 kasus HIV/AIDS tercatat sebanyak 12 kasus. Dari 12 itu 2 di antaranya meninggal dunia.
Pada 2020 tercatat 10 kasus, dari 10 itu 2 di antaranya juga meninggal dunia, dan 2021 dari Januari hingga Mei tercatat baru 5 kasus.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Malik Ahmad, menuturkan pada 2019, dari 12 pasien, 6 pasien menjalani pengobatan di klinik Jasmin RSUD Chasan Boesoirie, dan 6 pasien lainnya menjalani pengobatan di RSD Tidore.
Sementara untuk 10 pasien terkonfirmasi positif HIV/AIDS di 2020, 2 pasien di antaranya menjalani pengobatan di RSUD Chasan Boesoirie di klinik Jasmin. Sisa 8 orang jalani pengobatan di RSD Tidore.
ADVERTISEMENT
"Kasus HIV/AIDS pertama kali ditemukan ada di Kota Tikep itu pada 2004," tutur Malik, Jumat (30/7).
Ia menjelaskan, HIV/AIDS adalah penyakit yang bisa menular. Penularan itu melalui berhubungan intim, darah, dan ASI.
Malik bilang, pasien HIV/AIDS di Kota Tidore Kepulauan ini adalah pasien yang usia produktif atau rata-rata 18 tahun ke atas. Bahkan, pasien itu kebanyakan adalah ibu rumah tangga.
Gejala yang paling tampak seseorang positif AIDS itu adalah berat badan menurun, diare, serta terdapat jamur di dalam mulut.
"Ada yang meninggal itu karena mereka ada yang berhenti konsumsi obat atau tidak mau lagi jalani pengobatan," tandasnya. (BCS)