Seorang Warga di Morotai Diduga Dikeroyok Oknum Polisi

Konten Media Partner
26 Desember 2019 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeroyokan (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeroyokan (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nasib sial dialami Jamaluddin (44). Warga Kabupaten Morotai, Maluku Utara itu babak belur setelah diduga digebuki oleh oknum anggota kepolisian yang bertugas di Polres Pulau Morotai.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang dihimpun cermat, kejadian bermula dari kesalahpahaman. Bripda Fahri yang pada Rabu (25/12) dini hari itu tengah berada di depan Gedung Oukumene, terlibat perkelahian dengan seorang warga bernama Dedi (40).
Dedi yang berprofresi sebagai pekerja bangunan itu kemudian menghubungi Jamaluddin. Mengetahui Dedi sedang dipukul, Jamaluddin pun mendatangi lokasi bersama istrinya.
Sesampainya di sana, Jamaluddin lantas melerai keduanya.
Namun tindakannya tak diindahkan oleh Bripda Fahri, yang saat itu memang sudah dalam pengaruh minuman keras. Tak terima dilerai Jamaluddin, Bripda Fahri yang sebelumnya sudah memukul korban lain, kali ini memukul Jamaluddin.
Sontak, aksi pemukulan tersebut disambut oleh Jamaluddin.
Jamaluddin yang menderita luka di kepala, setelah dikeroyok oleh oknum anggota polisi. Foto: Istimewa
Setelah dipukuli, Bripda Fahri yang dalam keadaan mabuk itu terjatuh. Tangannya kemudian diikat oleh Jamaluddin yang berniat melaporkan ke Polres Morotai.
ADVERTISEMENT
Tak lama berselang, sekitar 4-5 orang yang diindikasikan sebagai teman Bripda Fahri datang di lokasi dan membawa Jamaluddin ke Polres Pulau Morotai.
Parahnya, sesampainya di Mapolres, Jamaluddin diduga menjadi target penganiayaan oleh anggota kepolisian. Walhasil, Ia menderita luka yang cukup parah di bagian kepala dan dahinya.
Kapolres Pulau Morotai, AKBP Andri Hariyanto, saat dihubungi cermat membenarkan kejadian itu. Ia juga mengakui Bripda Fahri adalah salah satu anggotanya dan malam itu dalam keadaan mabuk.
Menurut Andri, kesalahpahaman itu terjadi karena Bripda Fahri merasa ada yang melemparinya sehingga ia mencurigai Dedi dan kawan-kawan sebagai pelaku pelemparan itu.
Andri menegaskan akan memberikan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terbukti bersalah."Bagi saya, yang bersalah ya kita tindak. Baik masyarakat yang melakukan pemukulan, juga anggota (polisi) yang melakukan pemukulan. Semua akan kita proses," tegasnya, Rabu (25/12).
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Andri, Jamaluddin sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan. Sementara, Bripda Fahri sudah ditangani oleh pihak Propam.