Status Tanggap Darurat Gempa di Batang Dua, Ternate, Berakhir

Konten Media Partner
21 November 2019 23:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat penetapan berakhirnya status tanggap darurat gempa bumi di Batang Dua, Ternate, Maluku Utara. Foto: Rajif Duchlun/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Rapat penetapan berakhirnya status tanggap darurat gempa bumi di Batang Dua, Ternate, Maluku Utara. Foto: Rajif Duchlun/cermat
ADVERTISEMENT
Status tanggap darurat yang ditetapkan sejak 15 November 2019, saat terjadi gempa berkekuatan 7,1 Magnitudo di Maluku Utara, terutama Kecamatan Batang Dua, Ternate, sebagai wilayah terdampak, resmi berakhir pada 21 November 2019.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Hasyim Yusuf, kepada awak media, usai menggelar rapat penetapan status darurat dengan sejumlah pihak terkait di kantor BPBD Kota Ternate, sekitar pukul 23.30 WIT, Kamis (21/11).
Hasyim bilang, setelah berakhirnya masa tanggap darurat, akan dilanjutkan dengan masa transisi lalu ke pemulihan selama satu bulan.
“Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan kebencanaan terkait dengan situasi dan kondisi di Pulau Batang Dua, akan ditindaklanjuti dengan bantuan-bantuan yang ada,” jelasnya.
Bantuan yang bakal diberikan, kata Hasyim, adalah untuk perbaikan rumah sesuai dengan tingkat kerusakan. Selain itu, ada pula bantuan makanan dan kebutuhan bayi serta anak-anak.
Ia mengatakan, alasan ditetapkan berakhirnya status darurat, karena kondisi warga di Batang Dua sudah mulai kondusif. “Masyarakat tidak ada lagi tidur di tempat pengungsian. Mereka sudah kembali ke rumah,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ke depannya di Batang Dua, lanjut dia, akan diupayakan adanya jalur evakuasi hingga titik kumpul warga bila terjadi bencana. “Supaya mereka terfokus pusat pengungsiannya di mana,” ucapnya.
Sementara itu, pada masa transisi pemulihan, Hasyim menjelaskan akan membuat kegiatan-kegiatan untuk mengantisipasi gempa besar yang kemungkinan bisa terjadi. “Dan memberikan trauma healing kepada masyarakat serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya edukasi.”
Data terakhir dari BPBD Kota Ternate sendiri, ada sekitar 44 unit bangunan yang rusak, di antaranya 37 rumah warga, 3 gereja, 2 sekolah, 1 kantor cabang Kas BPRS Ternate, dan 1 Puskesmas. “Untuk 2 orang yang sempat terluka sudah ditangani petugas kesehatan di sana,” pungkasnya.