Tak Kebagian Proyek, Tim JUJUR Mengamuk di Kantor Bupati Halbar

Konten Media Partner
9 Mei 2022 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhamad, terlihat meladeni salah satu kontraktor yang mengamuk. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhamad, terlihat meladeni salah satu kontraktor yang mengamuk. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Sekelompok pemuda dan kontraktor yang mengatasnamakan Tim James Uang dan Djufri Muhamad (JUJUR), mengamuk di Kantor Bupati Halmahera Barat (Halbar), Senin (9/5).
ADVERTISEMENT
Pantauan cermat, awalnya mereka mengamuk di ruang Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Halbar.
Terlihat, fasilitas kantor berupa sebuah lemari dan 2 meja dirusak. Mereka juga nyaris baku pukul dengan salah satu staf ULP.
Tak lama berselang, sejumlah anggota Satpol PP langsung datang dan melerai sekelompak pemuda tersebut.
Tak sampai di situ, mereka lalu mengamuk di depan ruangan Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhammad, dan meminta segera evaluasi Kepala Bagian ULP, M. Jain Kadir.
Menurut Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhamad, sikap pemuda dan kontroktor tersebut merupakan sebuah dinamika dalam tender proyek.
"Ada miskominikasi di antara pihak ULP dan sejumlah kontroktor saat lelang proyek hingga tender," kata Jufri kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Politisi NasDem ini menambahkan, reaksi kontraktor yang membuat keributan tersebut karena ULP terkesan tidak transparan.
Keributan ini, kata Djufri, juga dipicu ketidakhadiran Kabag ULP. Karena dalam beberapa waktu kemarin, Kabag ULP cenderung menyembunyikan diri.
"Mungkin ada kesibukan, sehingga para kontraktor merasa jengkel. Tapi masalah sudah selesai," tambahnya.
Terkait fasilitasi yang dirusaki oleh tim JUJUR, kata Djufri, bakal dilakukan pengadaan baru. "Karena itu kan aset pemerintah," tandasnya.
Djufri pun berjanji akan segera memanggil Kabag ULP, M. Jain Kadir. "Kalau soal evaluasi saya belum tahu, nanti kita liat," tandasnya.
"Yang jelas, tidak ada yang namanya pembatalan tender. Itu hanya miskomunikasi saja," tambah Djufri.
Kontraktor CV. Angga Pratama, Lon Abd Gafur, mengatakan saat ini beberapa kontraktor lokal sudah mendapatkan bintang. Namun pihak ULP kembali mengevaluasi.
ADVERTISEMENT
"Saat itulah kontraktor yang sudah menang tendar dinyatakan kalah. Sedangkan kontraktor yang dokumennya tidak ada justru menang," ungkapnya.
Sementara, hampir semua kontroktor lokal tidak dapat. "Ini yang kami rasa tidak puas," ucap Lon menambahkan.
Saat ini, ada ada 5 paket yang rencanannya dievaluasi kembali. "Tapi Pak Wakil perintahkan pihak ULP segera ambil sikap tegas sesuai ataran yang berlaku," ujarnya.
Ia meminta Bupati James Uang segera mengevaluasi kinerja di bagian ULP. "Supaya hal-hal yang kaya begini tidak terjadi lagi," pungkasnya.
---
Zulfikar Saman