Tak Terima Pernyataan Wabup Sula, Mahasiswa STAI Babussalam Gelar Aksi Demo

Konten Media Partner
9 Juni 2022 19:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa STAI Babussalam menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Kepulauan Sula. Foto: Iwan Setiawan Umamit/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa STAI Babussalam menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Kepulauan Sula. Foto: Iwan Setiawan Umamit/cermat
ADVERTISEMENT
Ratusan mahasiswa STAI Babussalam menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara, Kamis (9/6) pukul 09.20 WIT.
ADVERTISEMENT
Mereka tak terima pernyataan Wakil Bupati Sula Saleh Marasabessy, yang menyebut penyebab konflik 2 desa karena minimnya pengamanan dalam pertandingan sepak bola di STAI Babussalam.
Presiden BEM STAI Babussalam Raski Soamole, dalam orasi mendesak Wabup Sula Saleh Marasabessy meminta maaf atas pernyataannya.
"Wabup Sula harus minta maaf kepada seluruh mahasiswa dan alumni STAI Babussalam, karena telah melecehkan nama baik kampus kami," tegas Raski.
Ia menegaskan, aksi demonstrasi akan terus digelar sampai ada permohonan maaf secara resmi dari Wabup Saleh Marasabessy.
Menanggapi hal itu, Staf Khusus Bupati Kepulauan Sula Tamra Ticoalo mengatakan, pernyataan Wabup perlu dilihat dari sisi sebab akibat.
"Yang disampaikan Pak Wabup itu sesuai kronologi, dan itu berdasarkan keterangan Kapolres Sula melalui rilis pada Sabtu (21/5)," katanya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kata Tamra, penyampaian itu setelah Wabup menemui Kapolres pada Selasa (7/6).
"Faktanya jelas. Konflik itu karena ada pertandingan sepak bola di STAI Babussalam," ujarnya.
Tamra bahkan meminta Polres Sula segera memanggil Panitia Turnament STAI Babussalam Sula Cup untuk diperiksa.
"Karena panitia tidak mematuhi edaran yang dikeluarkan oleh Polres dalam menggelar turnamen sepak bola," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Wabup Sula Saleh Marasabessy menyoroti kasus pengeroyokan yang mengakibatkan Sarmin Papalia meninggal dunia.
Sebab, peristiwa yang bermula dari pertandingan sepak bola di STAI Babussalam itu, memicu konflik antara warga dari 2 desa.
Tapi menurut Saleh, penyebab utama konflik tersebut akibat minimnya pengamanan dalam pertandingan, yang diselenggarakan STAI Babussalam.
"Mestinya harus ada koordinasi dengan Pemda dan pihak keamanan," ucap Saleh kepada wartawan, Selasa (7/6).
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihak panitia dari STAI Babussalam juga harus ikut menyelesaikan konflik pada 2 desa tersebut. "Faktanya, selama ini tidak ada," katanya.
Saleh meminta pihak STAI Babussalam hadir bersama Pemda dan Polres untuk mencari solusi. "Karena ini kegiatan mereka," pungkasnya.
Terkait hal itu, Wakil Ketua III STAI Babussalam Sula Amirudin Yakseb pun menyayangkan pernyataan Wabup Saleh Marasabessy.
"Wabup harus melihat persoalan ini dari sisi kausalitas. Karena insiden itu murni tindak pidana," ujarnya.
Ia menegaskan, tidak ada hubungan dengan pertandingan yang digelar. Bahkan kegiatan berlangsung aman hingga selesai.
"Insiden di Desa Mangon terjadi secara tiba-tiba. Apalagi pertandingan itu tidak mempertemukan tim dari 2 desa yang berkonflik," ujarnya.
Artinya, kata Amirudin, persoalan tersebut bersifat kondisional. "Apalagi polisi juga mengumumkan secara resmi motif atas insiden itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku, sejak awal panitia telah berkoordinasi dengan pihak keamanan. Bahkan menyampaikan surat gelaran pertandingan di pemda.
"Panitia menyampaikan permohonan bantuan keamanan ke Polres Kepulauan Sula dan Sat Brimob, untuk mengawal kegiatan," jelasnya.
---
Iwan Setiawan Umamit