Tarif Pesawat Naik, Jumlah Wisatawan ke Ternate Menurun

Konten Media Partner
16 Mei 2019 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskapai penerbangan milik PT. Sriwijaya Air Group, saat bersiap lepas landas di Bandar Udara Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara. Foto: Olis/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai penerbangan milik PT. Sriwijaya Air Group, saat bersiap lepas landas di Bandar Udara Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara. Foto: Olis/cermat
ADVERTISEMENT
Kenaikan tarif tiket pesawat sejak awal tahun ini berdampak pada banyak hal. Tak terkecuali dengan sektor parwisata yang turut lesu, imbas dari kenaikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Samin Marsaoly. Samin mengakui kenaikan tarif tiket pesawat yang sangat signifikan, punya andil terhadap merosotnya jumlah kunjungan wisatawan ke Ternate.
Indikator yang dapat dilihat dari hal tersebut adalah, turunnya tingkat hunian yang terjadi pada hotel-hotel di Ternate.
"Kenaikan tarif tiket yang terjadi sejak low session bulan Desember lalu memang sangat berdampak pada wisata Ternate. Pernah pada bulan Februari harga tiket turun, tapi hanya seminggu," ucap Samin saat dihubungi cermat, Kamis (16/5).
Samin mengatakan, persentase turunnya jumlah hunian itu hingga 20%-30%. "Iya menurut laporan tamu, memang belakangan hotel-hotel di Ternate cenderung sepi," kata Samin.
Melihat hal tersebut, Samin tak mau tinggal diam. Ia lantas mengajak para pelaku usaha perhotelan untuk mencari solusi bagaimana agar kendala itu bisa teratasi.
ADVERTISEMENT
Caranya, kata Samin, dengan membuat sinergitas antara pelaku usaha dan pemerintah dalam melakukan promo, untuk daya tarik bagi tamu-tamu lokal antar pulau di Maluku Utara.
"Ya, kami bersama dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), baik kota maupun provinsi, terus mencari cara agar meningkatkan daya tarik bagi pengunjung hotel," ucapnya.
Selain itu, Samin bilang, dampak terhadap pariwisata ini juga dirasakan pada sektor handcraft, di mana omzet para pengusaha oleh-oleh itu menurun drastis.
Sementara, jumlah penumpang pesawat yang cenderung menurun, jumlah kedatangan lewat laut justru meningkat. "Dari pelabuhan justru meningkat. Yang dari Makassar maupun pulau Jawa itu jumlahnya naik," katanya.
Samin berharap, pemerintah pusat secepatnya mencari solusi terkait hal ini."Keberpihakan pemerintah pusat sangat dibutuhkan. Mengingat dampaknya sangat terasa bagi pariwisata Kota Ternate," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
---
Rizal Syam