TBF 2020 Resmi Dibuka, Sehari 300 Buku yang Terjual

Konten Media Partner
10 Februari 2020 23:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di lokasi TBF 2020. Foto: Gustam Jambu/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di lokasi TBF 2020. Foto: Gustam Jambu/cermat
ADVERTISEMENT
Ternate Book Fest (TBF) 2020 baru saja resmi dibuka pada Senin (10/2). Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Duafa Center ini rencananya akan dibuat selama lima hari.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia TBF 2020, Syahroni A Hirto, kepada cermat, mengaku, kendati baru saja dibuka, antusias pengunjung sangat tinggi.
“Saya kaget juga, awalnya tidak akan menyangka pecinta buku akan sebanyak ini. Rencana awal bukanya jam 10 pagi, tapi orang sudah datang antre sebelum jam 10,” ujar Syahroni.
Berburu buku di lokasi TBF 2020. Foto: Gustam Jambu/cermat
Ia bilang, hingga siang tadi, yang terjual sudah mencapai 174 buku. Puncaknya pada malam ini, terlihat ratusan orang memadati area kegiatan. Bahkan sekitar pukul 22.30 WIT, ia mengaku, sudah 300 buku lebih yang terjual.
Sementara itu, di lokasi kegiatan, tidak hanya berburu buku, pengunjung juga dapat menikmati sejumlah acara yang ditampilkan di panggung utama TBF 2020. Sore hingga malam tadi, ada diskusi dan musikalisasi sastra lisan Ternate.
ADVERTISEMENT
“Supaya memperkenalkan sastra lisan Ternate. Ada dola bololo, dalil tifa, dan lainnya, dimusikalisasi dengan instrumen agar banyak orang lebih banyak kenal,” ucapnya.
Meja yang disediakan panitia untuk transaksi pembayaran buku. Foto: Gustam Jambu/cermat
Ia mengaku, jumlah buku yang tersedia sekitar 12.000. Sedangkan untuk judul buku sekitar 600 dari 20 penerbit nasional yang terlibat dalam event ini.
Festival buku terbesar dan pertama di Maluku Utara ini, kata dia, diharapkan dapat dibuat lagi tahun depan. “Teman-teman dari Jogja (penerbit) pengennya dibuat tahun depan lagi. Tapi kegiatan literasi yang besar seperti ini membutuhkan sikap juga dari pemerintah Kota Ternate,” kata Ketua KNPI Kota Ternate ini.
“Pemkot mungkin harus sediakan sarana yang bisa mendukung kegiatan literasi seperti ini. Mustahil sekali smart city tapi tidak diikuti dengan event literasi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT