Tersinggung dengan Postingan Medsos, Kepala Desa Soakonora Halut Aniaya Warganya

Konten Media Partner
29 Juni 2022 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hisbullah Man, korban penganiayaan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hisbullah Man, korban penganiayaan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Soakonora, Kecamatan Galela Selatan, Halmahera Utara, Yani Anu, menganiaya salah satu warganya, Hisbullah Man, pada Selasa (28/6).
ADVERTISEMENT
Penganiayaan itu terjadi karena kepala desa diduga merasa tersinggung dengan postingan Hisbullah di Facebook.
Postingan di akun atas nama Hisbullah Hisbul tersebut, ia mempertanyakan kinerja pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD). Karena semenjak kepala desa menjabat hingga hampir selesai masa kepemimpinan, tak ada pertanggungjawaban dalam pengelolaan anggaran.
“Tak terima dengan postingan saya, sekitar pukul 05.47 WIT, kepala desa menemui saya di Kompleks Tidore, Desa Soakonora, dan menyampaikan bahwa saya tak punya hak mempertanyakan pengelolaan dana desa karena saya bukan warga Soakora,” kata Hisbullah meniru ucapan kepala desa, Rabu (29/6).
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Tak berlangsung lama, kepala desa kemudian bereaksi memukul berulang kali tepat di bagian wajah Hisbullah. Akibatnya, korban mengalami pendarahan di bagian mulut dan luka memar biru di bagian wajah.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak terima dipukul, karena saya menyampaikan fakta. Saya punya hak menyampaikan itu karena saya lahir dan besar di Desa Soakonora,” ujar Hisbullah.
Tak terima, korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Galela. Ia juga telah melakukan visum dan kasus tersebut telah ditangani oleh pihak Polsek.
"Saya tidak akan berdamai atas tindakan penganiayaan dari kepala desa. Saya tetap lanjut melakukan proses,” tegas Hisbullah.
Salah satu postingan korban di Facebook. Foto: Istimewa
Sementara, Kepala Desa Soakonora Yani Anu ketika dikonfirmasi cermat, mengakui tindakan pemukulan salah satu warganya di jalan Tidore, Desa Soakonora.
"Benar, saya pukul. Tapi, saya lakukan itu karena tindakannya kurang bagus. Saya menegur, karena korban itu setiap hari di rumah, jadi sudah anggap sebagai anak,” ucap Yani
ADVERTISEMENT
Bagi Yani, jika tidak puas dengan kinerja pemerintah desa, mestinya datang ke kantor desa agar bisa mendapat penjelasan.
"Kalau tidak puas, jangan main posting sembarangan di media sosial. Silahkan datang saja supaya kami jelaskan secara baik," tandasnya.
Kapolsek Galela IPDA Agus Indra Jaya, membenarkan adanya laporan warga tersebut.
"Benar, kami sudah terima pengaduan itu dari korban pada Selasa (28/6),” akui Agus
Agus mengatakan, meskipun sudah ada pengaduan dari korban, pihak Polsek akan berupaya memediasi lebih dahulu antara korban dan kepala desa.
"Berhubung karena masyarakat Galela, kan biar begitu masih ada hubungan darah atau kekeluargaan, jadi kami akan mencoba untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dulu," ujar Agus.
"Jika pada proses penyelesaian tidak ada titik temu dan korban masih ngotot untuk diproses, itu haknya. Kami tetap akan tindaklanjuti sebagaimana hukum yang berlaku," tutupnya.
ADVERTISEMENT
---
Agus Salim Abas