Tolak Pengaktifan Kepala Desa, Staf Palang Kantor Desa di Halmahera Selatan

Konten Media Partner
27 April 2021 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Desa Bosso yang dipalang perangkat desa. Foto: Safri Noh/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Desa Bosso yang dipalang perangkat desa. Foto: Safri Noh/cermat
ADVERTISEMENT
Sejumlah perangkat desa di Desa Bosso, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, memalang kantor desa setempat sejak Senin (26/4).
ADVERTISEMENT
Aksi pemalangan ini merupakan buntut dari penolakan mereka atas pengaktifan kembali Kepala Desa Pithein Girato.
Aparatur yang melakukan pemalangan di antaranya Kaur Pemerintahan Demitrius Palias, Kaur Perencanaan Nikson Tobioto, Kaur Administrasi Rolans Tou, Kepala Dusun Okinawa Daniel dan Sekretaris Desa Ibrani Daniel. Aksi ini juga mendapat dukungan Karateker Kades Bosso, Udin Hi Ahmad.
Para pelaku pemalangan mengaku menolak pengaktifan Pithein lantaran dugaan keterlibatannya dalam kasus pornografi. Pithein sendiri telah dinonaktifkan sejak 5 Mei 2020 setelah foto asusilanya bersama seorang perempuan tersebar luas.
“Kami minta yang bersangkutan tidak diaktifkan lagi karena ada kasus yang pernah menyeretnya,” ujar massa aksi.
Camat Gane Barat Utara, A. Haris E. Arobi, yang dikonfirmasi cermat mengatakan, pengaktifan kembali Pithein Girato sebagai Kepala Desa Bosso berdasarkan usulan BPD Bosso dan ditindaklanjuti ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD).
Kantor Desa Bosso yang dipalang perangkat desa. Foto: Safri Noh/cermat
"Jadi pengangkatan kembali Pithein Girato itu berdasarkan usulan BPD,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Haris membenarkan Pithein pernah diduga terseret kasus asusila. Namun masalah tersebut telah diselesaikan secara adat dan kekeluargaan oleh kedua belah pihak.
“Jadi dalam usulan pengaktifan kembali itu ada lampiran bukti penyelesaian masalah tersebut. Yang bersangkutan diaktifkan kembali sebagai kepala desa karena masalah yang dihadapi dianggap telah selesai," terangnya.
Pithein Girato yang dikonfirmasi terpisah mengakui masalah asusila yang terjadi beberapa waktu lalu telah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Masalah yang dipersoalkan itu sudah selesai," kata Pithein.
Ia juga mengakui pernah melakukan kesalahan. Namun dirinya telah bertanggungjawab dan menyelesaikan persoalan tersebut.
“Tapi anehnya masih ada pihak tertentu yang membuat opini seakan tidak ada penyelesaian,” ucapnya.
Hingga Selasa (27/4), Kantor Desa Bosso masih tetap dipalang. Bahkan tembok pagar kantor dicoret-coret dengan sejumlah kalimat.
ADVERTISEMENT
Para staf yang melakukan pemalangan meminta camat serta kepolisian tidak membuka palang tersebut hingga Senin (3/5) sebelum membatalkan pengaktifan kembali Pithein Girato sebagai kepala desa.