Tukang Ojek dan Sopir Angkot Ikut Demo Mahasiswa di Halut

Konten Media Partner
11 April 2022 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjukrasa di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Foto: Agusalim Abas. Foto: Agusalim Abas/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjukrasa di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Foto: Agusalim Abas. Foto: Agusalim Abas/cermat
ADVERTISEMENT
Sejumlah mahasiswa, sopir angkot, hingga tukang ojek, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Halmahera Utara, Senin (11/4).
ADVERTISEMENT
Massa yang mengatasnamakan Berjuang Bersama Masa-Rakyat Halut ini, menilai, kebijakan yang diambil pemerintah sangat merugikan masyarakat.
"Salah satu dampak dari kenaikan harga BBM adalah naiknya tarif angkutan umum," ujar Jenderal Lapangan, Rivaldo Djini.
Selain itu, juga berdampak pada naiknya harga sembako. "Apalagi saudara muslim kita yang sedang menjalankan ibadah puasa," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, terdapat beberapa poin yang didesak massa aksi. Di antaranya sebagai berikut:
(1) menolak kenaikan harga BBM,(2) menolak kenaikan harga sembako, (3) tertibkan angkutan liar berupa ojek, bentor dan mobil, 4 evaluasi pelayanan SPBU.
Kemudian, 5 Pemda Halut harus menggelar hering bersama massa aksi, dan ke 6 copot Kepala Dinas Perhubungan serta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi.
ADVERTISEMENT
Sekda Halut, Erasmus J. Papilaya mengatakan, Pemda bakal menindaklanjuti tuntutan massa aksi terkait turunkan harga sembako.
Papilaya bilang, ada regulasi yang perlu didudukan untuk membantu masyarakat, khususnya harga sembako dan tarif angkot.
"Kalau tunggu peraturan bupati agak lama. Makanya nanti kita terbitkan SK (surat keputusan)," tandasnya.
Untuk mengantisipasi penjualan BBM ke pembeli jerigen, Papilaya menegaskan, akan ditempatkan petugas di setiap SPBU.
---
Agusalim Abas