Update: 4 Warga Tewas akibat Gempa Halmahera Selatan

Konten Media Partner
15 Juli 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gempa bumi 7,2 magnitudo mengguncang daratan Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (14/7). Akibat peristiwa ini, empat warga dikabarkan meninggal dunia, akibat tertimpa bangunan.
ADVERTISEMENT
Kabar yang dihimpun cermat, hingga pukul 14.00 WIT, Senin (15/7), korban meninggal dunia adalah Halima, warga Desa Papaceda, Gane Barat; Aisyah (45), warga Desa Ranga-ranga, Gane Barat Selatan; Aspar Mukmat (20), warga Desa Gane Dalam, Gane Timur Selatan; dan Sagaf Girato, warga Desa Yomen, Joronga.
Sementara, data kerusakan bangunan pascagempa di Desa Wayatim, Bacan Timur Tengah, terdapat empat unit rumah rusak parah dan 15 rusak ringan. Sedangkan korban luka-luka adalah bayi berusia 3 bulan bernama Muhammad Rifai.
Adapun untuk di Desa Wayaua, Bacan Timur, 6 rumah rusak sedang. Kemudian di Desa Bibinoi, Bacan Timur Tengah, 3 rumah rusak sedang. Di Deda Dowora, Gane Barat Selatan, 20 rumah rusak sedang dan ringan. Desa Nyonyifi, Bacan Timur, 14 rumah rusak sedang. Desa Ranga-ranga, Gane Timur Selatan, 40 rumah rusak sedang.
ADVERTISEMENT
Di Desa Liaro, Bacan Timur Selatan, 2 rumah rusak parah. Desa Dolik, Gane Luar, 7 rumah rusak sedang. Desa Saketa, Gane Barat, 4 rumah rusak sedang dan 2 jembatan putus.
Desa Gane Dalam, 10 rumah rusak berat dan sedang, serta satu unit masjid rusak berat. Sedangkan Desa Yomen, Kurunga, dan Kukupang, 160 rumah rusak berat. Kemudian dermaga dan ruang tunggu Pelabuhan Babang, Bacan Timur, mengalami retak ringan.
Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel, kerusakan rumah warga tersebar di sejumlah desa di wilayah Gane dan Bacan.
Seperti Desa Ranga-Ranga 300 unit, Desa Gane Dalam 380 unit, Desa Sawat 6 unit, Desa Gaimu 10 unit, Desa Kuo 10 unit, Desa Liaro 20 unit, Desa Tomara 40 unit, dan Desa Tanjung Jere 2 unit. Dari total rumah warga ini dalam kondisi rusak berat.
ADVERTISEMENT
Sementara, di Desa Ranga-Ranga terdapat 2 unit sekolah dan 1 unit rumah ibadah gereja rusak berat. Sedangkan di Desa Gane Luar 3 unit sekolah dan 1 unit masjid rusak berat. Saat ini, jumlah warga yang mengungsi di Masjid Raya Halsel sebanyak 25 orang. Sebelumnya 400 orang. Di Aula Kantor Bupati Halsel, tersisa 10 orang pengungsi. Sebelumnya sekira 80 orang. Mereka dikabarkan sudah kembali ke rumah masing-masing.
Di desa Ranga Rangga, Gane Timur Selatan, tercatat masih sekitar 100 orang yang mengungsi di dataran tinggi. Sedangkan di Desa Doworo, Gane Barat Selatab, sekira 80 warga yang masih bertahan di dataran tinggi.
Tepat pukul 10.40 WIT, tim terpadu Halsel yang terdiri dari TNI/Polri, BPBD, SAR, Dinkes, Dinsos, PUPR, Satpol PP, BMKG, dan PMI berangkat ke Gane dan Bacan Timur, sebagai daerah yang terkena dampak gempa.
ADVERTISEMENT
Keberangkatan mereka untuk mendata kerusakan bangunan maupun korban, serta memberi bantuan seperti terpal, selimut, tikar, makanan, minuman, dan obat-obatan.
Sejauh ini, masalah yang muncul adalah belum termonitornya seluruh kerusakan bangunan, korban dan jumlah pengungsi, karena terkendala jaringan. Sebab di wilayah Gane sebagian daerahnya tidak ada sinyal.
---
Olis