Update: 6 Orang Tewas Akibat Gempa Halmahera Selatan

Konten Media Partner
17 Juli 2019 0:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang masih mengungsi di darah ketinggian. Foto: Faris Bobero/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang masih mengungsi di darah ketinggian. Foto: Faris Bobero/cermat
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan, Maluku Utara, (Malut) mencatat, sudah 6 orang meninggal dunia akibat gempa di Halmahera Selatan pada Minggu (14/7). Sementara itu, tercatat 26.074 warga mengungsi akibat gempa bumi magnitudo 7,2 M itu.
ADVERTISEMENT
Pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan, berlaku sejak Senin (15/7) hingga 21 Juli 2019.
Warga yang mengungsi tidur di tenda pengungsian di posko Tanggap Darurat Halmahera Selaran. Foto: Faris Bobero/cermat
Korban meninggal dunia ialah, Aisyah (54) asal Desa Ranga-Ranga, Gane Barat Selatan, Aswar Mukmat (20), asal Gane Dalam Kecamatan, Gane Timur Selatan, Aina Amin (50), Desa Gane Luar Kecamatan, Gane Timur Selatan, Saimah (90), warga Nyonyifi meninggal dunia di pengungsian, Desa Nyonyifi Desa Nyonyifi Kecamatan Bacan Timur. Sementara itu, dua orang meninggal dunia lainnya belum diketahui identitasnya.
Kondisi warga yang mengungsi tidur di tenda pengungsian di posko Tanggap Darurat Halmahera Selaran. Foto: Faris Bobero/cermat
“Masih ada kabar dari lokasi warga, dua korban meninggal. Namun, masih diteliti identitasnya,” ungkap Ex Officio BPBD Halmahera Selatan, Helmi Surya Botutihe, kepada cermat, di posko Tanggap Darurat Halmahera Selaran, Selasa (16/7).
Data yang dihimpun di Posko Tanggap Darurat, ada 31 warga luka berat, 19 warga luka ringan. Sebanyak 767 bangunan rusak ringan dan 852 rusak parah, 2 gedung sekolah rusak ringan dan 2 gedung sekolah rusak parah, 1 bangunan gereja rusak ringan, serta 11 bangunan publik rusak parah.
ADVERTISEMENT
Helmi mengungkapkan, saat ini BPBD Halmahera Selatan masih kesulitan mengakses beberapa daerah di Pulau Gane, untuk mendistribusikan bantuan.
“Akses ke sana menggunakan jalur laut. Sementara gelombang laut masih tinggi,” kata Helmi.
Sementara itu, beberapa jembatan juga ambruk akibat gempa. Saat ini, pemerintah daerah masih terus berupaya mendistribusikan bantuan dan mendata jumlah korban serta kerusakan.