Vaksinasi COVID-19 di Maluku Utara Terendah se-Indonesia

Konten Media Partner
23 Juli 2021 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua IDI Maluku Utara, dr. Alwia Assagaf. Foto: Sahril Abdullah
zoom-in-whitePerbesar
Ketua IDI Maluku Utara, dr. Alwia Assagaf. Foto: Sahril Abdullah
ADVERTISEMENT
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku Utara dr. Alwia Assagaf mengatakan sudah terdapat kumungkinan Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 varian Delta telah masuk di Malut.
ADVERTISEMENT
"Dengan melihat kasus penularan yang tinggi, maka kemungkinan sudah ada varian Delta yang masuk ke Malut. Karena kedatangan orang dari zona merah seperti Jawa-Bali itu banyak yang datang ke sini," ujarnya di Ternate, Jumat (23/7).
Selain itu, kata Alwia, bila merujuk pada data dari Kementerian Kesehatan maka sudah 80 persen penularan di Indonesia, termasuk Maluku Utara, itu didominasi varian Delta.
“Sehingga dengan kondisi sekarang ini perlu dilakukan respon dan penanganan secara cepat, termasuk penelusuran kontak terhadap orang yang terpapar,” terangnya.
Alwia berharap agar masyarakat selalu taat menerapkan protokol kesehatan, juga perlu mengikuti vaksinasi. Karena sejauh ini, kata dia, masyarakat termakan hoaks sehingga minimnya partisipasi vaksinasi.
“Di Maluku Utara sendiri keikutsertaan vaksinasi paling rendah dari 34 provinsi. Padahal seharusnya sudah 1 juta orang atau 80 persen yang divaksin, tapi ini baru 10,7 persen, itu pun untuk dosis satu,” jabarnya.
ADVERTISEMENT
"Apakah kita harus tunggu herd immunity alami, yang artinya harus samua orang terpapar dulu. Beruntung kalau kasusnya ringan," tandas Alwia.
Sementara itu, per 22 Juli 2021, terdapat tambahan 155 kasus positif COVID-19 di 9 kabupaten/kota. Yakni Halmahera Barat 8 kasus, Halmahera Tengah 20 kasus, Kepulauan Sula 3 kasus, Halmahera Selatan 6 kasus, Halmahera Utara 40 kasus, Halmahera Timur 24 kasus, Pulau Morotai 5 kasus, Ternate 48 kasus, dan Tidore Kepulauan 1 kasus.
Saat ini, ada 2.919 pasien COVID-19 yang masih dikategorikan positif di Malut. Rinciannya, Halmahera Barat 121 kasus, Halmahera Tengah 47 kasus, Kepulauan Sula 108 kasus, Halmahera Selatan 332 kasus, Halmahera Utara 1.045 kasus, Halmahera Timur 203 kasus, Pulau Morotai 213 kasus, Pulau Taliabu 43 kasus, Ternate 472 kasus, dan Tidore Kepulauan 335 kasus.
ADVERTISEMENT
------
Julfikar Sangaji