news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Video: Pembubaran Paksa Demo Mahasiswa Ternate Penolak Omnibus Law

Konten Media Partner
28 Oktober 2020 19:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video seorang mahasiswa ditangkap dan sempat dikeroyok sejumlah oknum polisi. Foto: Rajif Duchlun/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video seorang mahasiswa ditangkap dan sempat dikeroyok sejumlah oknum polisi. Foto: Rajif Duchlun/cermat
ADVERTISEMENT
Unjuk rasa penolakan terhadap pengesahan Omnibus Law di Ternate pada Rabu (28/10) dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian. Saat itu, sejumlah massa aksi terlihat dikeroyok oleh orang-orang berpakaian preman.
ADVERTISEMENT
Unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Maluku Utara Bergerak itu dipusatkan di depan Kantor Wali Kota Ternate. Semula demontrasi berjalan normal. Massa sempat membakar ban bekas, bernyanyi, dan berorasi.
Namun ketika waktu mendekati pukul 18.00 WIT, aparat yang dipimpin oleh Kapolres Ternate AKBP Aditya Laksimada kemudian meminta massa aksi agar menghentikan kegiatan dan meninggalkan lokasi. Akan tetapi massa tetap menolak beranjak, mereka lantas membentuk lingkaran sembari bernyanyi.
Saling dorong pun tak terhindarkan. Massa dipukul mundur hingga ke arah selatan Ternate. Sementara itu, sebagian mahasiswa terlihat ditangkap dan dibawa ke lantai 2 kantor Wali Kota Ternate.
Bahkan ada pula yang tertangkap video seorang mahasiswa sempat dipukul oleh sejumlah pihak keamanan berpakaian preman.
ADVERTISEMENT
Kapolres Kota Ternate AKBP Aditya Laksimada, mengatakan sesuai dengan ketentuan, pukul 18.00 WIT massa harus dibubarkan apabila masih memilih bertahan.
"Dengan sangat terpaksa kita laksanakan penertiban," ungkapnya.
Mengenai ada mahasiswa yang diamankan dan sempat dipukul, ia mengaku akan memperdalam lagi karena tidak sempat melihat kejadian tersebut.
"Soal itu saya akan perdalam karena tidak melihat langsung, dipukul sengaja atau ada perlawanan, tapi memang situasi seperti itu mungkin rekan-rekan sudah melihat sendiri, sudah diingatkan agar segera bubar, tapi tidak mau, memang sengaja supaya minta dibubarkan penggunaan kekuatan kepolisian," jelasnya.