Wali Kota Ternate Pastikan Breakwater Dermaga Hiri Dibuat Tahun Ini

Konten Media Partner
25 Mei 2021 19:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hearing Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, bersama Aliansi Masyarakat Peduli Pulau Hiri (AMPUH). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hearing Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, bersama Aliansi Masyarakat Peduli Pulau Hiri (AMPUH). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Harap-harap cemas-cemas menunggu kepastian Pemerintah kota Ternate, Maluku Utara, soal pembangunan breakwater Dermaga Hiri akhirnya terjawab.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, menegaskan pembangunan breakwater Dermaga di pesisir Sulamadaha ini akan dibangun tahun ini.
Dalam hearing bersama dengan Aliansi Masyarakat Peduli Pulau Hiri (AMPUH), Selasa (25/5), orang nomor satu di Pemkot Ternate itu mengaku, konstruksi breakwater-nya akan menggunakan tetrapod.
"Saya selaku pengambil kebijakan, untuk (pembangunan) pemecah ombak Dermaga Pulau Hiri siap dibangun tahun ini," ucap Tauhid.
Terkait teknis pembangunan breakwater, secara jadwal ia meminta ditanyakan langsung ke dinas yang menangani.
Namun, diakuinya skema penganggaran, tetap dipakai yang sudah tersedia saat ini.
“Yang terpenting tetap dibangun. Bahkan anggarannya pasti ditambah juga kalau memang kurang, karena ini pembangunan berkelanjutan," jelasnya.
Di akhir pertemuan, Tauhid pun menyarankan agar perihal pembanguan Dermaga Hiri juga bisa langsung ditanyakan ke dirinya.
ADVERTISEMENT
“Jangan mengonsumsi lewat media. Karena pintu saya terbuka untuk pembangunan Dermaga Pulau Hiri," ujarnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengaku saat ini permohonan sudah diajukan. Tinggal ditunggu hingga Kamis (27/5) terkait persetujuan di Bagian Keuangan, untuk penyatuan satu mata anggaran yang melekat pada Dinas PUPR Kota Ternate.
“Jadi anggaran dari Dishub Rp 850 juta itu, dipindahkan ke Dinas PUPR dan digabung dengan Rp 600 juta yang sudah ada di Dinas PUPR," jelas Rizal.
Ia mengatakan, dari situ akan dibuat dokumen perencanaan dan dokumen lingkungan. Setelah itu dihitung berapa anggaran yang akan terpakai pada pengerjaan tersebut.
"Jadi tetrapod yang kita buat itu memang anggarannya besar. Tapi paling tidak, untuk jangka perencanaannya itu cukup lama. Ini yang kita perhitungkan. Karena ombak di lokasi itu cukup besar," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, jika perencanaan ini berjalan baik, maka tahun ini juga pengerjaan untuk penahan ombak Dermaga Hiri bisa terealisasi.
"Kajian teknis tadi Pak Wali sudah sampaikan, dan tadi saya juga sudah lapor ke Pak Wali untuk hasil pertemuan Bapelitbangda, DLH, PUPR dan Dishub juga sudah selesai," ujarnya.
Pihaknya juga sudah buat jadwal tahapan pelaksanaan yang didahulukan dengan dokumen perencanaan serta dokumen lingkungan yang kemudian melalui tahapan lelang.
Sementara itu, Nurkholis, mewakili AMPUH menegaskan, pada prinsipnya mereka sudah menyampaikan ultimatum pada Juni mendatang, sudah harus ada tahap pengerjaan di lapangan.
Jika tidak, maka AMPUH akan terus menggelar aksi unjukrasa. "Soal ada upaya dan mekanisme penganggaran itu bukan domain kami. Karena kami hanya memberikan solusi ke Pemkot," tegasnya.
ADVERTISEMENT
_
Yunita Kadir