Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Wali Kota Ternate soal Aksi Pemuda Adat: Tara Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini setelah Kejaksaan Negeri Ternate melakukan pengembangan hingga menetapkan Direktur Utama CV NK selaku tim kreatif, dalam Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) berinsial YC sebagai tersangka.
Namun, penahanan Sukarjan memicu aksi unjuk rasa oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan pemuda adat.
Ini terlihat dari sebuah spanduk yang diawali dengan Ternate Bergerak, Ternate Menggugat, terbentang di Kelurahan Dufa-Dufa, Ternate Utara.
Spanduk tersebut disertai tagar bertuliskan #Tangkap dan adili Wali Kota Tauhid Soleman, #Tauhid Musuh Bersama, #Wali Kota Koruptor Haornas, #Tauhid Bukan Gam Madihutu.
Tidak hanya Tauhid. Serangan juga mengarah pada Rizal Marsaoly yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bappelitbangda dan Samin Marsaoly sebagai Kepala PKPSDMD.
Perang tagar itu di antaranya #Tangkap Rizal Marsaoly, #Rizal Koruptor Rumah Dinas, #Tangkap Samin Marsaoly, #Samin Koruptor Panggung Festival Pulau Hiri.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui pasti siapa yang membuat dan memasang. Namun salah satu warga yang enggan menyebut namanya mengatakan, spanduk itu dipasang sejak malam.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Ternate Tauhid saat diwawancara cermat dalam puncak perayaan hari anak di Benteng Oranje pada Selasa (2/8) kemarin, memilih bungkam.
"Tara (tidak) komentar," singkat Tauhid ketika diminta menanggapi sederet tudingan dan tulisan, yang termuat dalam spanduk.
Diketahui, penahanan dua tersangka tersebut terkait kasus dugaan korupsi belanja sewa sejumlah item, dalam kegiatan HAORNAS yang diselenggarakan di Ternate pada 2018.
Kala itu, Tauhid bertindak sebagai ketua panitia lokal Haornas. Sedangkan Sukarjan sebagai sekretaris panitia.
---
Sansul Sardi