7 Cara Hadapi Atasan yang Cerewet

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
Konten dari Pengguna
7 Maret 2022 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
7 Cara Hadapi Atasan yang Cerewet
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menyiapkan fisik saja tidak cukup sewaktu memasuki dunia kerja. Ada mental dan waktu yang penting disiapkan untuk menghadapi apapun yang terjadi di kantor.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah atasan yang cerewet. Sikapnya yang cerewet tentu menyebalkan. Terlebih lagi saat apa yang kamu kerjakan selalu dikritik, padahal kerjaan masih on process.
Agar bekerja tetap menyenangkan, coba hadapi sikap atasan yang cerewet pakai beberapa cara ini.
1. Dengarkan apa yang atasan katakan
Kesal itu adalah perasaan yang wajar saat seseorang tak henti-hentinya berbicara saat kamu sedang bekerja.
Jika orang tersebut adalah atasan, lebih baik lupakan kekesalan tersebut dan tetap fokus pada pekerjaan.
Jika disikapi dengan cerewet juga, kamu justru dianggap tidak sopan kepadanya. Ujung-ujungnya muncul masalah.
Meskipun menyebalkan, sikap atasan yang cerewet tetap harus diterima. Tak mungkin hanya karena sikap ini, kamu mengajukan resign.
ADVERTISEMENT
2. Katakan “baik”
Namanya atasan, apapun yang ia katakan menurutnya benar. Sebagai karyawan, kamu hanya mendengarkan, mematuhi, dan melaksanakan. Tidak lebih daripada itu.
Jika suatu saat ia datang ke meja dan mengomentari pekerjaan, lebih baik katakan “baik, akan saya perbaiki”. Tidak perlu menambahkan kalimat apapun, takutnya malah jadi masalah.
Khususnya lagi untuk atasan yang keras kepala, ia tak akan mau mendengarkan komentar atau masukan dari bawahan. Jika ia meminta kamu untuk memperbaikinya lagi, lakukan sampai ia puas dengan hasilnya.
3. Tunjukkan jika kesibukan
Jika kamu termasuk orang yang kesulitan mengendalikan perasaan, sebaiknya bersikaplah seolah-olah sedang sibuk agar atasan tak datang mengganggu.
ADVERTISEMENT
Misalnya, sewaktu atasan masuk ke ruangan kerja divisimu, sibukkan diri dengan komputer dan berkas-berkas yang ada di atas meja.
Atasan manapun pasti tak tega mengganggu. Ia akan membiarkan kamu waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, meskipun nantinya akan mengomel.
Sikap menyibukkan diri ini masih jauh lebih etis daripada melawan atasan. Setidaknya, kamu tak perlu terlibat adu mulut yang dapat memperkeruh suasana di kantor.
Baca artikel selengkapnya, disini!