7 Cara Meningkatkan Karir dan Keuangan dengan Hustle Culture secara Positif

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
Konten dari Pengguna
27 Agustus 2021 17:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
7 Cara Meningkatkan Karir dan Keuangan dengan Hustle Culture secara Positif
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hustle culture banyak dikaitkan dengan hal negatif seperti workaholic dan cheat maker atau melakukan kecurangan dan trik ilegal untuk meningkatkan/memenuhi sesuatu secara cepat.
ADVERTISEMENT
Hustle culture banyak diterapkan oleh orang-orang yang biasanya terlalu mencintai pekerjaannya atau terlalu berambisi untuk meningkatkan penghasilan.
Sehingga mereka bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai target yang diinginkan. Bahkan ada beberapa yang melihat budaya ini sebagai hal yang keren.
Bagi sebagian orang hustle culture bisa berdampak buruk baik untuk kesehatan fisik dan mental mereka karena melakukannya secara berlebihan tanpa tahu saatnya berhenti.
Tapi disisi lain bila dilakukan dengan porsi dan strategi yang tepat, hustle culture bisa sangat membantu dalam menyukseskan karir sampai keuangan.
Jadi bagaimana caranya? Nah, ini dia beberapa cara yang bisa dilakukan dengan untuk meningkatkan karir dan keuangan berdasarkan hustle culture tanpa harus jadi workaholic:
ADVERTISEMENT
1. Pilih Pekerjaan Sampingan yang sesuai Passion
Memiliki pekerjaan sampingan adalah cara paling umum dalam menambah penghasilan, tapi bagaimana cara biar pekerjaan sampingan ini tidak hanya menebalkan isi dompet tapi juga meningkatkan karir mu?
Caranya gampang kamu bisa cari pekerjaan sampingan atau freelance yang sesuai dengan passion mu. Bisa yang sama seperti pekerjaan utamamu atau hobi mu.
Dengan begini meskipun kamu bekerja sedikit lebih banyak dari seharusnya, setidaknya kamu melakukannya dengan hati yang senang dan tanpa beban sehingga tidak mengganggu kestabilan emosi dan mental kamu.
Tapi ingat perlakukan pekerjaan sampingan selayaknya pekerjaan sampingan. Tetap utamakan pekerjaan utamamu dan pastikan ketika mengerjakan pekerjaan sampingan kamu tidak menggangu pekerjaan utama begitu juga sebaliknya.
ADVERTISEMENT
2. Belajar Skill Baru secara Gratis
Memang tidak memberikan dampak pada keuangan kamu pada saat itu, tapi nantinya skill baru yang akan kamu pelajari ini bisa sangat bermanfaat dilain waktu bahkan bisa mungkin bisa menambah penghasilanmu menjadi 2x lipat.
Selain itu, skill baru juga bisa meningkatkan karir atau bahkan membuat kamu memiliki jalan karir baru. Tapi ingat, perhatikan porsi waktu yang kamu habiskan untuk belajar skill baru ini.
Jangan sampai waktu yang dihabiskan lebih banyak sehingga melalaikan hal-hal yang lebih prioritas seperti bekerja dan mengurus diri sendiri seperti menjaga kesehatan atau mengurus pekerjaan rumah.
3. Mengatur Waktu dengan Baik
Cara paling tepat untuk menekan kebiasaan workaholic adalah dengan disiplin waktu. Nah, kamu bisa mengatur dengan cara, hanya boleh mengerjakan freelance atau belajar dalam waktu 3 jam setiap harinya dan tidak boleh lebih, bahkan sampai mengganggu jam istirahat.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa menyetel alarm atau menyuruh anggota keluarga untuk mengingatkan kamu secara langsung untuk berhenti bekerja.
Jadi selama waktu bekerja itu, kamu bisa bekerja dengan cara apapun yang kamu sukai, seperti bekerja dengan fokus tanpa berhenti, ngebut atau santai. Asalkan tidak lebih dari waktu yang sudah ditentukan.
Baca artikel selengkapnya, disini!