Cintai Bumi, Kurangi Sampah Plastik Dengan 7 Cara Sederhana Ini

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
Konten dari Pengguna
10 April 2019 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, viral foto bungkus Indomie bertuliskan 'Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku' ditemukan di Pantai Sendang Biru, Malang. Itu membuktikkan bahwa sampah plastik tersebut sudah 19 tahun mengotori pantai dan tak terurai.
ADVERTISEMENT
Kasus lain dari banyaknya sampah plastik di laut, adalah ikan paus mati di perairan Thailand dengan kondisi mengenaskan karena di perutnya ditemukan sampah 80 tas plastik bulan Juni lalu.
Di samping itu, warganet juga dikejutkan dengan berita ikan paus jenis sperm whale yang ditemukan mati di Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Terdapat 5,9 kilogram sampah plastik yang ditemukan didalam perut ikan paus sepanjang 9,5 meter ini diduga telah lama terdampar karena ditemukan dengan keadaan tubuhnya sudah membusuk. Karena berita ini, fakta polusi laut di Indonesia pun menjadi perhatian mata dunia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menginformasikan bahwa, Indonesia adalah negara penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak kedua di dunia setelah China sejak tahun 2016. Tidak hanya itu, volume data sampah yang ada di Indonesia saat ini telah mencapai 66,5 juta ton selama tahun 2018 ini, dan sebagian besar berasal dari kategori sampah rumah tangga yang kebanyakan adalah sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Telah banyak imbauan dan aturan berkaitan tentang pengurangan penggunaan plastik yang dilakukan pemerintah, namun hasilnya masih belum terlihat hingga sekarang. Memprihatikan bukan?
Jadi, jika kamu ingin anak-cucu kamu di masa depan bisa menikmati kehidupan dengan lingkungan yang lebih sehat dan bersih, maka mulailah peduli terhadap lingkunganmu mulai sekarang dengan salah satunya mengurangi penggunaan plastik.
Ini beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna mengurangi penggunaan plastik:
Salah satu tindakan sederhana yang bisa kamu lakukan adalah membawa 1 totebag atau ecobag yang bisa dibawa ke mana-mana terutama ketika kamu berbelanja baik ke minimarket atau supermarket. Dengan membawa tas belanja sendiri ke mana-mana, tidak ada lagi tumpukan tas atau kantong plastik menumpuk di rumah dan yang dibuang begitu saja karena tidak dipakai.
ADVERTISEMENT
Biasanya ketika kamu akan membeli makanan baik di restoran cepat saji atau sekedar di tempat makan seperti warteg atau makanan pinggir jalan. Ketika kamu memilih untuk dibungkus saja biasanya kamu akan diberikan banyak plastik untuk membungkus makanan kamu, apalagi jika kamu membeli makanan dengan jenis berbeda-beda dan berkuah. Akan semakin banyak plastik yang digunakan untuk membungkusnya.
Kalau kamu memang tipe yang tidak sempat masak sendiri dan terbiasa membeli makanan dari luar. Cobalah untuk membawa kotak makan sendiri sebagai bentuk usaha kamu mengurangi plastik sampah.
Selain itu membawa kotak atau rantang makan sendiri akan lebih praktis karena kamu tidak usah memindah-mindahkan makanan yang dibeli ke wadah baru. Dan tentunya menjadi lebih rapih dan praktis.
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum tahu, tisu basah dibuat dari resin plastik, itu kenapa tisu basah tidak bisa larut dalam air berbeda dengan tisu kering. Akan lebih baik jika menggunakan lap kain jika ingin mengelap atau langsung basahi saja tisu kering sedikit air.
Tidak akan sulit kok menghilangkan kebiasaan kamu yang bergantung dengan tisu basah, karena ada banyak barang pengganti lainnya yang lebih ramah lingkungan dibandingkan tisu basah.
Manfaat yang bisa kamu dapatkan selain membeli barang yang dikemas dengan beling kaca adalah selain ramah lingkungan, tapi bisa digunakan kembali untuk wadah lainnya. Sedangkan untuk kemasan karton karena bahannya yang mudah larut dan terurai dibandingkan dengan plastik.
ADVERTISEMENT
Daripada membuang-buang uang kamu dengan terus membeli air mineral botol, lebih baik kamu membeli botol minum sendiri. Selain lebih praktis kamu juga jadi jauh lebih hemat.
Botol minum kemasan plastik adalah salah satu jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan karena hanya bisa sekali pakai dan akan mengganggu kesehatan jika digunakan lebih dari 2 kali. Kalau mau hemat, aman, sehat dan cinta lingkungan mulailah belajar untuk membawa botol minum sendiri.
Memang benar, sampai sekarang banyak restauran terutama restoran cepat saji atau kedai minuman yang melayani pembelian minuman yang dituang ke botol minum sendiri karena kebijakan dan peraturan perusahaan. Tentu akan menjadi pertimbangan berat untuk kamu yang sedang dalam mode belajar mengurangi penggunaan plastik.
ADVERTISEMENT
Tidak apa-apa, jika kamu sedang ngidam banget minum-minuman di tempat minuman tersebut apa boleh buat? Setidaknya langkah kecil yang bisa kamu lakukan menghindari penggunaan sedotannya dan menolak diberikan tas plastik tambahan ketika kamu ingin membawa pulang minuman tersebut.
Jika tidak mau banyak sampah plastik semakin menumpuk di rumah atau disekitar lingkungan tempat kamu tinggal. Kenapa tidak sekalian saja dimanfaatkan untuk digunakan kembali alias di daur ulang. Tidak hanya bantu-bantu mengurangi volume sampah plastik di lingkungan tempat tinggal. Kamu juga bisa jadikan sebagai lahan bisnis baru.
Sekarang banyak produk barang pakai seperti tas bahkan keranjang pakaian yang dibuat dari sampah plastik. Lumayan kan? Kamu jadi tidak hanya menjaga lingkungan tapi menjaga dompet bisa tetap penuh.
ADVERTISEMENT
Kerusakan Lingkungan adalah Tanggung Jawab Bersama
Lingkungan yang kurang bersih, banjir dan penyakit dimana-mana bukan kesalahan satu individu bahkan pemerintah. Tapi kita semua lah yang lalai dalam menjaganya. Jika ingin lingkungan tempat tinggal sekitar jadi bersih, mulailah menjadi pribadi yang bersih terlebih dahulu.
Belajar cintai lingkungan dan hindari aktivitas-aktivitas yang bisa merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan produk dengan bahan plastik.