Transaksi Internet Banking Akan Semakin Aman dengan Cara Ini

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Transaksi Internet Banking Akan Semakin Aman dengan Cara Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saat ini bank memberikan kemudahan layaknya kita memiliki mesin ATM sendiri di rumah. Seiring dengan perkembangan teknologi, layanan internet banking sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang mengiringi aktivitas harian kita sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dibalik segala kemudahan yang diberikan, sebenarnya ada resiko yang kadang sering dilupakan atau kita kurang peduli atas ancaman tersebut.
Istilah kejahatan perbankan dalam dunia internet dikenal dengan nama Hacking atau Cyber Crime. Kejahatan internet ini menjadi semakin mudah terjadi saat kita tidak paham cara mengamankan transaksi internet bank.
Lalu apakah sulit mengamankan transaksi tersebut? Sebenarnya hal ini mudah dilakukan, namun memang butuh pengetahuan dan kepeduian dari penggunanya.
Pahami modus-modus penipuan online dan tips sederhana yang bisa kamu lakukan agar transaksi internet banking kamu aman dari ancaman kejahatan internet (cyber crime).
Waspadai Ancaman Phishing
Phishing merupakan salah satu modus penipuan online yang marak terjadi dari dulu hingga zaman now.
ADVERTISEMENT
Lantas apa itu phishing?  phishing adalah usaha untuk mendapatkan suatu informasi dan data-data nasabah yang sifatnya penting dan rahasia secara tidak sah.
Data-data tersebut antara lain user ID, password, PIN, nomor rekening tabungan bank, nomor kartu kredit, kode OTP, CVV, nama ibu kandung dan hal yang lainnya.
Tujuan phishing tak lain adalah pelaku (hacker/penjahat siber) menguras uang yang dimiliki korban untuk keuntungan pribadi.
Teknik phishing ini paling umum dalam kejahatan internet banking dengan sarana yang digunakan dalam bentuk penggunaan alamat e-mail palsu, link palsu, via telepon maupun pesan singkat via direct message (DM) di Instagram/Facebook, SMS atau WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, email palsu bisa membuat pengguna internet terpancing menerima keabsahan e-mail atau website.
Agar tampak meyakinkan, pelaku juga seringkali memanfaatkan logo atau merk dagang milik lembaga resmi, seperti bank atau atau penerbit kartu kredit.
Pemalsuan ini dilakukan untuk memancing korban menyerahkan data pribadi, seperti password, PIN, atau nomor kartu kredit.
Cara paling gampang mengantisipasi phising adalah dengan tidak mengklik link pada pesan email yang tidak dikenal, hanya mengetik data rahasia pada website yang aman dan secara berkala mengecek akun bank kamu dan segera melaporkan apapun yang mencurigakan kepada bank kamu.
Begini 9 Cara Aman Menggunakan Internet Banking
ADVERTISEMENT
1. Jaga Kerahasiaan Data Perbankan
Ingat bahwa semua transaksi bank yang terkait data nasabah hanya dilakukan di kantor cabang bank. Bank tidak pernah meminta petugas bank baik secara langsung atau melalui email untuk meminta informasi data nasabah tanpa datang ke kantor cabang bank secara langsung.
Jika ada link yang terlihat mencurigakan dan berhubungan dengan data keuangan masuk ke mail box kamu, abaikan saja walau seolah olah tampak benar-benar otentik.
Dianjurkan untuk cek email tersebut ke cabang bank di mana kamu memiliki rekening. Pastikan bahwa kamu tahu semua aturan dan peraturan yang ada di bank terkait keamanan data nasabah.
Contoh Data dan informasi pribadi antara lain:
ADVERTISEMENT
2. Rajin Update/Ubah Password Secara Berkala
Mengubah password rekening bank secara berkala penting untuk dilakukan, misalnya 3-6 bulan sekali jika transaksi kamu sering dilakukan.
Kombinasi password dalam bentuk karakter campuran lebih aman kamu lakukan. Biasanya password terdiri dari 6 karakter.
Cobalah untuk menghindari transaksi perbankan melalui jaringan Wi-Fi umum yang tanpa proteksi keamanan.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan komputer pribadi karena jelas lebih aman. Pengaturan komputer yang baik dapat menghindarkan kamu dari bahaya hacker dan pelaku kejahatan cyber lain.
Perhatikan juga jangan sampai kamu menulis kata sandi di ponsel pribadi. Password harus ada hafalkan, jika sampai tercatat apalagi di ponsel maka akan mudah bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab, misalnya saat tiba-tiba ponsel kamu rusak dan harus di service.
ADVERTISEMENT
Tentu pihak service harus membuka data, dan ada kemungkinan mereka akan tahu data pribadi kamu.
Baca artikel selengkapnya, disini!