Perubahan Perilaku Konsumen pada Masa Pandemi COVID-19

Cholid Arrachman
Saya adalah salah satu Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Konten dari Pengguna
29 Maret 2021 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cholid Arrachman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perubahan Perilaku Konsumen pada Masa Pandemi COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehadiran COVID-19 begitu mengubah kebiasaan baru pada masyarakat. Terdapat banyak pergeseran serta perubahan perilaku konsumen yang terjadi setelah munculnya pandemi. Mulai dari kebiasaan kecil pada kehidupan sehari-hari hingga kebiasaan yang mengubah gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Perubahan perilaku konsumen saat ini tentu saja terjadi karena adanya dorongan dari perubahan kondisi yang memaksa mereka untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. Hal ini disebabkan karena konsumen pun membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian kembali pada kebiasaan dan perilaku lama mereka. Konsumen tentu saat ini sudah terbiasa untuk berbelanja atau melakukan aktivitas dengan kontak fisik yang minim dan melakukan protokol kesehatan di mana saja karena masih belum merasa aman sejak hadirnya pandemi COVID-19.
Ketika adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar, membuat masyarakat membutuhkan teknologi yang dapat menunjang kegiatan kerja mereka. Seperti internet, khususnya pada kegiatan meeting maupun belajar mengajar konsumen dapat berlangganan seperti Zoom maupun yang lain.
Perilaku konsumen pada masa COVID-19 memungkinkan bertahan pada waktu yang panjang, untuk melakukan kebiasaan berbelanja konsumen harus melakukan penyesuaian kembali pada kebiasaan yang lama. Dalam masa pandemi pada masa sekarang banyak pelaku usaha harus memutar otak untuk mengubah strategi bisnisnya. Terutama dalam hal melakukan pembelian, berbeda dengan keadaan sebelum pandemi, kegiatan pembelian masyarakat lebih aktif.
ADVERTISEMENT
Adanya COVID-19 berdampak besar bagi pola perilaku masyarakat khususnya pelaku konsumen. Media sosial mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja selama pandemi, konsumen sangat cenderung menggunakan aplikasi belanja online atau yang biasa disebut dengan e-commerce.
Dampak COVID-19 terutama pada daya beli masyarakat cenderung menurun. Konsumen mengutamakan harga dan kebutuhan pokok seperti makanan dan produk kebersihan saat belanja. Masyarakat mulai membiasakan memasak sendiri dirumah dengan resep yang ada. Sikap seperti ini langsung di manfaatkan sebagai bisnis dengan membuka usaha kuliner, baik bahan yang sudah jadi maupun bahan baku yang tinggal di olah.
Keamanan menjadi hal yang utama pada masa pandemi seperti ini karena harus meminimalisir berhadapan langsung dengan orang lain. Masyarakat lebih memilih dengan melakukan transaksi secara online karena aman dan praktis tanpa harus melakukan kontak fisik dengan orang lain. Banyak konsumen membeli kebutuhan sehari-hari secara online, pelayanan yang cepat dan lebih mudah membuat konsumen beralih ke belanja online.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan ini mengubah perilaku secara drastis selama pandemi dalam memilih metode belanja masyarakat. Dengan mengutamakan risiko yang tidak terlalu tinggi, keamanan, serta praktis. Dengan segalanya beralih ke online, para konsumen mulai berlangganan ke belanja online tersebut. Frekuensi pemesanan yang meningkat membuat konsumen terus berlangganan menjadi pilihan alternatif karena lebih hemat dan efisien.
Berbelanja secara kolektif juga menjadi salah satu akibat dari pandemi ini bagi perilaku konsumen, pasalnya daya beli konsumen ini untuk membeli secara kolektif demi mendapatkan diskon. Konsumen lebih memilih dengan harga yang lebih murah namun dalam jumlah banyak sehingga tidak terlalu menguras secara finansial.
Kebutuhan seperti perlengkapan pakaian, makanan, maupun kesehatan, tidak jarang menggunakan media sosial sebagai pilihan utama dalam melakukan pembelian. Para pelaku usaha juga tetap melakukan persaingan pada masa pandemi, karena ingin bertujuan mempertahankan konsumennya, para konsumen juga tetap melakukan shopping goods dalam memilih barang yang dinginkan pada masa pandemi. Terutama dalam segi kesehatan dalam memilih masker atau obat-obatan yang berkualitas.
Ilustrasi belanja di pasar swalayan. Foto: Shutterstock