Pilih Mana : Akademik atau Non-Akademik?

Chrisdelia Andreina
Pelajar SMA Citra Berkat
Konten dari Pengguna
21 Januari 2023 7:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chrisdelia Andreina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pilih Mana : Akademik atau Non-Akademik?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nelson Mandela pernah berkata “Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, Anda dapat mengubah dunia”. Pendidikan menjadi satu bidang yang sangat penting untuk kemajuan bangsa. Pendidikan menjadi dasar kemajuan karena dapat menjadi proses untuk generasi penerus bangsa yang
ADVERTISEMENT
berkualitas. Pendidikan berkualitas akan melahirkan generasi berkualitas. Menurut Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Lantas, pendidikan seperti apa yang dapat berguna untuk mempersiapkan masa yang akan datang? Pendidikan dibagi menjadi dua yaitu pendidikan akademik dan non-akademik. Pendidikan akademik mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai ukuran keberhasilan siswa seperti mata pelajaran yang biasa dilaksanakan di jam pelajaran. Sedangkan pendidikan non-akademik mencakup prestasi yang didapatkan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, organisasi, atau kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran. Kegiatan non-akademik dapat menjadi wadah untuk siswa menggali dan mengembangkan potensi, bakat, minat, dan hobi yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Dalam sistem pendidikan di Indonesia, prestasi akademik sangat dijunjung. Siswa didorong untuk menguasai seluruh mata pelajaran di sekolah seperti Matematika, IPA, IPS, Bahasa, dan sebagainya. Setiap mata pelajaran memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mendorong siswa mendapat nilai yang tinggi. Hal tersebut bukanlah suatu keburukan, namun bisa menjadi motivasi kepada siswa untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari apa yang sudah dipelajarinya.
Dalam dunia pendidikan, prestasi akademik saja tidak cukup untuk mempersiapkan diri di masa depan dan dalam dunia pekerjaan. Prestasi akademik harus diseimbangkan dengan prestasi non-akademik. Prestasi non-akademik yang sangat penting di dunia pekerjaan adalah team work dan public speaking. Dua skill tersebut tentunya dapat dikembangkan di masa sekolah.
Siswa dapat mengembangkan skill dan bakat mereka untuk kebutuhan di masa mendatang dengan mengikuti organisasi. Organisasi seperti OSIS dapat dijadikan wadah untuk mengembangkan diri dan mempelajari berbagai skill yang dibutuhkan di masa depan. Selain itu, hobi bermusik dan berolahraga dapat dijadikan wadah untuk mempelajari hal baru. Sekolah memfasilitasi ekstrakurikuler yang dapat diikuti siswa-siswi berdasarkan keinginannya. Misalnya dengan membentuk sebuah band dengan teman-teman yang memiliki hobi musik atau bergabung dengan tim olahraga yang dimiliki sekolah.
ADVERTISEMENT
Melalui organisasi atau kegiatan, siswa bisa mengikuti event yang diadakan sekolah seperti memberikan penampilan. Selain itu, siswa juga bisa mengikuti lomba di dalam maupun di luar sekolah untuk mengembangkan diri. Dengan hal tersebut, siswa dapat menambah pengalaman yang berguna. Siswa pun dilatih untuk mengatur waktu dan tetap menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik sehingga keduanya bisa berjalan dengan maksimal.
Siswa yang bersedia mendorong dirinya untuk berkembang berarti sedang berjuang menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Pribadi yang berkualitas akan berdampak bagi kemajuan bangsa dan negaranya.