PSMS, Persib Dibayangi Gengsi Masa Lalu

Christopel Naibaho
belajar hidup lewat sepakbola
Konten dari Pengguna
26 Maret 2017 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Christopel Naibaho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nostalgia era Perserikatan menjadi hal menarik saat PSMS Medan menjamu Persib Bandung di Stadion Teladan, Minggu (26/3). Dalam sebuah laga uji coba itu, para penikmat sepakbola Tanah Air, khusus Sumatera Utara pun seakan kembali 'menyelami' masa lalu yang begitu diagungkan, setidaknya  bagi PSMS.
ADVERTISEMENT
*Sejarah Pertemuan
Bicara statistik head to head, kedua tim sudah bertemu sebanyak 58 kali sejak era Perserikatan, Galatama hingga terakhir ISL tahun 2012. Sejauh ini Persib sedikit unggul dengan meraih 20 kali kemenangan, PSMS hanya 18 kali menang, termasuk 20 kali berakhir seri.
Kedua tim pertama kali bertemu 21 Desember 1952 di Piala Perserikatan. Kala itu Persib tampil perkasa dengan menundukkan PSMS dengan skor 4-2. Begitu juga di 1957, Persib kembali mempecundangi lawannya itu dengan pesta gol 8-1. PSMS baru bisa membalas di justru saat di pertemuan keempat di Medan pada 1966 dan 1967 dengan skor 2-0 dan 3-0.
Selanjutnya, kedua tim saling mengalahkan. Pertandingan terpenting bagi kedua tim adalah saat mereka bertemu di dua final Perserikatan, 1983 dan 1985. Di dua kesempatan itu juga, PSMS tampil sebagai pemenang usai menang adu penalti. Bahkan laga di Senayan 1985, tercatat di buku Asian Football Confederation (AFC) terbitan 1987, karena merupakan pertandingan terbesar dalam sejarah pertandingan amatir di dunia. Hingga 150.000 suportermemadati Senayan hingga pinggir lapangan. Menariknya tak ada keributan sama sekali dalam final yang dimenangkan PSMS lewat drama adu penalti itu. 
ADVERTISEMENT
Kemenangan itu juga membuat PSMS mengulang kesuksesan musim sebelumnya (1983) yang juga mampu mengungguli Persib melalui adu penalti dengan skor 3-2. Sungguh, kenangan pahit bagi Persib dan Bobotoh-nya.
Pertemuan terakhir kedua tim juga berakhir imbang ketika ISL 2012. Persib berhasil menaklukkan PSMS 3-1 di Bandung, sementara PSMS membalas 3-2 saat bertanding di Medan. 
Catatan lain yang membuat status mereka sebagai rival abadi adalah juga raihan trofi pada ajang Piala Perserikatan dahulu. Persib dan PSMS masing-masing mengumpulkan 5 trofi juara Perserikatan. Persib meraihnya pada tahun 1937, 1961, 1986, 1989-90 dan 1993-94. Sementara PSMS meraih pada tahun 1967, 1969-1971, 1973-1975, 1983 dan 1985.
Torehan Piala Perserikatan (1931-1994):
ADVERTISEMENT
Persib Bandung 5 = 1937, 1961, 1986, 1989-90, 1993-94
PSMS Medan 5 = 1967, 1969-1971, 1973-1975, 1983, 1985
Rekor Pertemuan kedua tim:
PSMS Medan 18 kali menang
Persib Bandung 20 kali menang
Imbang = 20 kali
*Komentar Mereka*
- Eks Striker PSMS, Saktiawan Sinaga:
Tahun 2006 lalu sewaktu di PSMS, kami menang 2-1 atas Persib. Aku kasih assist ke Tobar, dan sebaliknnya juga aku nyetak gol, Tobar yang oper. Kalau dulu, komposisi pemain kan merata, sekarang beda. Ya semoga pertandingan ini, momentum bagi PSMS untuk bangkit. Semoga PSMS juga naik kasta ke Liga I, jangan ribut-ribut terus.
- Eks Pelatih PSMS, Suharto AD:
ADVERTISEMENT
Siapa pun tim tamu, pasti sering kalah. Dulu era perserikatan sering jumpa lah PSMS dan Persib. Bedanya sekarang, Persib tetap konsisten, kalau PSMS, ya harus berusaha bangkit. Semoga pertandingan nanti menarik.
- Kapten PSMS, Legimin:
Ini pertandingan penting, sarat gengsi juga. Kami bangga bisa lawan Persib, karena mereka selalu jadi favorit juara setiap tahunnya. Kami harus ambil laga ini, karena laga ini juga jadi kerinduan bagi masyarakat Medan untuk hiburan, serta nama PSMS itu.
- Eks PSMS Era Perserikatan, Sunardi A:
Pertaruhan nama besar. Persib memang unggul dari segi kualitas pemain, tapi jangan pula sepele kan PSMS. Ini akan jadi pertandingan menarik, karena sejarah kedua tim. PSMS harus bermain sesuai karakternya, yaitu keras. Semoga laga nanti menarik. Harapan saya dan anak Medan, pasti PSMS harus menang. Satu lagi, sportivitas harus terus dijaga. 
ADVERTISEMENT
Eks PSMS, Supardi (Persib):
Ke Medan lagi, pasti bangga. Saya banyak ditempah di sini, mulai dari mental bertanding hingga karakter bermain. Pastinya tidak sabar. Ini pertandingan besar yang banyak dinantikan. 
- Pelatih PSMS, Mahruzar Nasution:
Nama besar akan dipertaruhkan. Kami akan main disiplin, keras, namun tidak kasar. Transisi bermain akan menjadi andalan meredam Persib. Pemain sejauh ini cukup percaya diri. Saya lihat semua dalam motivasi tinggi untuk menang. Kami akan berusaha semaksimal mungkin l.
- Pelatih Persib, Djajang Nurjaman:
19 Pemain kami bawa ke Medan. Semuanya akan coba kami turunkan. Ini laga besar, penuh gengsi, PSMS juga tim besar meski sekarang di Liga 2, tapi kami akan berusaha karena pertandingan ini tidak mudah. Saya yakin pertandingan akan menarik, apalagi suporter Medan juga fanatik.
ADVERTISEMENT