LIPSUS - Multatuli

Ras dan Etika Kolonialisme

Christopher Reinhart
Peneliti Sejarah - Konsultan Riset di NTU Singapura - Peneliti Tamu di Koninklijke Bibliotheek, Den Haag
16 November 2023 14:21 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abad ke-19 menghadirkan perubahan di Eropa lebih cepat daripada bagian dunia lainnya. Perubahan ini akhirnya mengubah pola interaksi mereka, termasuk dengan orang-orang Asia. Pergantian abad itu adalah cikal bakal dari kolonialisme yang kita kenal dalam pelajaran sejarah Indonesia.
Perubahan Perspektif Ras Orang Barat kepada Orang Asia
Seperti terlihat dalam beberapa cuplikan pada artikel sebelumnya, interaksi Indonesia-Belanda hingga akhir abad ke-18 merupakan interaksi antara dua kelompok masyarakat yang setara, hanya berbeda. Bahkan, pernikahan campur antara orang Eropa dan pasangan bumiputra adalah fenomena umum. Tren pernikahan itu melahirkan sebuah masyarakat mestizo, orang Indo atau yang lebih dikenal dengan sebutan “blasteran”, yang banyak di antaranya populer menjadi artis setelah kemerdekaan Indonesia.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten