Otome Game, Permainan yang Sukses Curi Hati Wanita

Christy Jonathan
Siswi asal SMA Citra Berkat yang tengah menempuh pendidikan di kelas 12. Saat ini gemar menulis cerita dan artikel terkait Jepang.
Konten dari Pengguna
20 Februari 2021 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Christy Jonathan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menu utama permainan Obey Me (Dokumentasi Penulis).
zoom-in-whitePerbesar
Menu utama permainan Obey Me (Dokumentasi Penulis).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir ini memang mendorong lahirnya berbagai terobosan baru, salah satunya dalam bidang gim. Belakangan ini, dunia seakan diguncang dengan menjamurnya permainan dengan visual dan jalan cerita apik yang mampu memanjakan para penikmatnya, kaum perempuan (Tanikawa, 2013). Jenis permainan yang mengandalkan karakter menawan dengan jalan cerita memikat ini kerap dikenal dengan sebutan otome game (乙女ゲーム = otome geemu, selanjutnya disebut otoge).
ADVERTISEMENT
Mekanisme permainan ini pun sangat mudah. Pemain disuguhkan cerita yang sederhana, tetapi tak membuat bosan. Dalam beberapa kesempatan, pemain akan memperoleh kesempatan untuk memilih satu dari beberapa opsi yang disediakan. Setiap jawaban ini akan diteruskan ke rute cerita yang berbeda. Uniknya, pilihan ini pun nantinya dapat menghasilkan akhir cerita yang berbeda, beberapa di antaranya baik, tetapi beberapanya buruk. Beberapa pilihan ini memungkinkan pemainnya mendapatkan character generic (CG) dengan kualitas yang tak kalah bagusnya.
Tren otoge, khususnya untuk remaja dan dewasa muda tentu saja tidak tercipta tanpa alasan. Kepopuleran permainan ini dimulai dengan munculnya Mystic Messenger, sebuah gim asal Korea yang dirilis pada tahun 2016. Permainan dengan fitur seperti novel visual dengan jalan cerita yang tidak tertebak ini sukses menarik banyak pemain. Tak lama setelah itu, permainan serupa lainnya pun mulai muncul, seperti Love and Producer (2017), Obey Me (2019), dan Wannabe Challenge (2020). Konsep permainan ini segera diterima masyarakat melalui keunikannya.
ADVERTISEMENT
Selain karena cerita dan tokoh yang memikat hati, permainan ini terus berkembang berkat karakteristik setiap karakternya. Setiap tokoh di dalam permainan otoge memiliki jalan cerita dan latar belakang sendiri, menjadikannya suatu pribadi yang unik. Tak jarang, perkembangan karakter tersebut sukses menyentuh hati para wanita, bahkan pria sekalipun. “At first it was just casual contact. Later, I found a kind of warm that had never been seen before in other game types,” tulis akun Twitter YuchenFlower lewat survei yang diadakan pada Kamis (21/02/2021).
Meski terkadang memerlukan waktu lama untuk menjalankan misi atau menamatkan cerita dalam otoge, para pemain seakan tidak pernah bosan. Hal ini disebabkan karena adanya komunikasi interaktif antara para pembuat permainan dengan penikmatnya lewat beberapa media sosial. Adanya kuis berhadiah dan aktivitas lainnya membuat konsumen dapat menikmati konten yang beragam, bahkan di luar permainan itu sendiri Dengan berbagai keunggulannya, banyak pemain yang semakin terikat dengan otoge.
ADVERTISEMENT
Keterikatan terhadap otoge ini tidak selamanya membuahkan hasil yang positif. Tak jarang pemain harus merasakan pengalaman kurang menyenangkan akibat permainan tersebut. Salah satu hal yang harus rela dikeluarkan oleh para penikmatnya ialah uang. Sudah bukan rahasia lagi bahwa otoge, terutama yang rilis belakangan ini, menyediakan fitur berbayar yang jauh lebih menguntungkan dibanding pemain yang tak mengeluarkan biaya sepeser pun. Semakin banyak jumlah uang yang diinvestasikan dalam permainan tersebut, maka keuntungan yang didapatkan pun akan semakin berlimpah. Hal inilah yang menjadi titik bahaya dari sebuah permainan otome. Apabila tidak dapat menahan diri, jutaan rupiah pun dapat melayang seketika.
Faktor lain yang menyebabkan permainan seperti ini kurang bersahabat adalah keharusan untuk menuntaskan beberapa misi dalam sehari. Banyak di antara penikmat gim ini menyatakan bahwa keharusan menuntaskan misi tersebut terkadang menghadirkan rasa bosan dan ingin berhenti. Tak jarang, kewajiban ini membuat segelintir pemakainya tak mampu mengatur waktu dengan baik hingga berujung menghabiskan berjam-jam di depan layar ponsel atau gawai lainnya.
ADVERTISEMENT
Industri permainan otome memang begitu meyakinkan saat ini. Akan tetapi, tak jarang beberapa di antaranya harus diberhentikan akibat semakin sedikitnya pemain yang masih mendedikasikan waktunya. Untuk tetap mempertahankan permainan ini memang diperlukan dukungan dari para pemain, baik dalam bentuk waktu maupun dana. Meskipun begitu, penikmat permainan ini sebaiknya dapat membagi waktu dan mengendalikan keuangan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, industri permainan yang tengah digemari ini dapat terus bertahan dan para konsumennya pun dapat terus menikmati berbagai konten yang ditawarkan.