7 Kuliner Lezat yang Tak Boleh Dilewatkan Saat Berkunjung ke Makassar

Konten dari Pengguna
4 Mei 2019 19:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Caca ChubbyTraveler - Food Reviewer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita harus bangga jadi orang Indonesia, karena negeri ini memiliki ratusan kuliner lezat dari berbagai penjuru di daerah. Nah, salah satu kota besar di Indonesia yang wajib masuk dalam list destinasi wisata kalian adalah Makassar.
ADVERTISEMENT
Memang ada apa sih sama kota yang satu ini? Yup! Kota yang dahulunya dikenal dengan nama Ujung Pandang ini adalah kota yang kaya akan budaya dan wisata, salah satunya KULINER!
Kota ini menjadi surga bagi para pencinta kuliner. Jadi, tidak afdal pastinya kalau ke Makassar tapi tidak mencicipi beberapa makanan di bawah ini.
Berikut tujuh rekomendasi tempat makanan di Makassar yang enggak boleh dilewatkan atau kalian bakal menyesal!
Destinasi pertama gue ketika menginjakkan kaki di kota ini adalah Sop Konro dan Konro Bakar Karebosi. Dengan keadaan perut gue yang lagi teriak-teriak karena kelaparan di siang bolong sehabis flight 4 jam Jakarta-Makassar.
Mungkin, pencinta kuliner di Jakart sudah familier dengan kuliner ini karena memang Sop Konro Karebosi sudah eksis di Jakarta, tepatnya di Jalan Boulevard Raya No. 41, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Kalau di Makassar, lokasi Sop Konro Karebosi adalah di Jalan Gunung Lompo Battang No. 41. Terletak di ruko dua tingkat, tempat makan legendaris khas Makassar yang sudah berdiri sejak tahun 1968 ini buka setiap hari pada pukul 10.30-22.30 WITA.
Situasi lantai bawah
Situasi lantai atas
Mereka menawarkan dua menu andalan yaitu sesuai namanya Sop Konro dan Konro Bakar. Sekilas satu porsinya terlihat gede banget jadi bisa untuk dua orang, tapi ternyata satu porsi sop konro bisa langsung ludes sama gue sendiri hehe. Eh ternyata setelah gue teliti bukan karena gue yang rakus kok, tapi memang ternyata porsinya terlihat besar karena tulangnya besar! Hahahaha.
Nah bagi kalian yang penasaran bedanya dua menu andalan ini, yuk simak lebih lanjut.
Sop Konro memiliki kuah berwarna cokelat agak kehitaman yang diramu dengan berbagai rempah-rempah, seperti ketumbar, sedikit pala, kunyit, kayu manis, kencur, kayu manis, asam, daun lemon, cengkeh, daun salam, dan buah kluwek (bahan yang membuat warnanya gelap kehitaman).
ADVERTISEMENT
Rasa dari kuahnya sendiri bold, thick, dan relatif kuat karena pengaruh campuran rempah-rempah tadi dan sedikit terasa pedas serta manis dan gurih khas kaldu. Daun bawang berperan cukup penting karena menghasilkan rasa segar dan harum, sehingga membangkitkan rasa dari kuahnya sendiri.
Jangan lupa santap pakai nasi ya guys biar makin nampol! Sedap.
Lanjut ke Konro Bakar, sama-sama disajikan di piring cokelat transparan jadul, kuliner ini disajikan dengan saus kacang yang masih terasa kasar dan agak encer dengan rasa manis kecap yang ditaburi dengan bawang goreng di atasnya. Enggak lupa, gue tambahin sambal, soalnya enggak afdal bagi lidah gue kalau enggak hehehe.
Juga bagi kalian yang ngerasa rasanya kurang nampol, bisa diracik sendiri dengan tambahan kecap yang disediakan di tiap meja. Sebab, buat gue rasanya agak off, harus dimainin dan diracik sendiri lagi rasanya.
ADVERTISEMENT
Overall, kedua menu ini punya tekstur daging iga yang halus dan gampang banget copot dari tulangnya, serta lemak yang lumayan banyak, sehingga bikin rasanya tambah gurih. Enggak heran kan, gengs, perut gue yang lagi kosong ini seketika langsung happy karena rasanya emang nikmat banget tapi hati-hati ya kolesterol!
Oh iya, satu porsi dari makanan ini dibanderol dengan harga Rp 33.000 dan belum termasuk nasi ya, gengs. Untuk gue pribadi, jauh lebih suka Sop Konro dibanding yang Bakar, karena rasa kuahnya dicampur pakai nasi putih itu dahsyat dan bikin menu kuliner ini spesial, rasanya enggak pasaran gitu, lho.
Setelah makan yang gurih-gurih, langsung gue menuju yang manis-manis. Destinasi kedua gue jatuh ke MAMA (Toko Kue dan Es Krim) ini. Berlokasi di Jalan Serui No. 15, mereka buka dari pukul 08.00 WITA hingga 19.00 WITA untuk setiap Senin-Jumat dan buka dari pukul 07.30 WITA hingga 19.00 WITA untuk Sabtu sampai Minggu.
ADVERTISEMENT
Penampilan kafe jadul yang terlihat dari luar kayak rumah biasa ini memiliki interior desain yang rumahan banget dengan teras dan ruang makan di dalamnya. Konon katanya, tempat ini merupakan bangunan tua peninggalan zaman kolonial Belanda yang disulap menjadi tempat hang out dan makan yang cozy!
Tidak hanya dari penampilan bangunannya sendiri, makanan yang ditawarkan juga memiliki konsep yang rumahan, yaitu tanpa bahan pengawet dan perasa buatan, sehingga lebih fresh karena dibuat setiap hari, tapi variasi dari kue dan roti yang disajikan tidak terlalu beragam.
Di sini, selain roti dan kue, kalian juga bisa menikmati menu pencuci mulut khas Makassar yaitu Es Pisang Ijo dan Es Palu Butung. Kedua menu pencuci mulut ini sering dikatakan kembar tapi tak sama, lho. Memang kedua pencuci mulut ini punya topping yang sama mulai dari pisang kukus, es serut, sirup, vla santan, tapi yang membedakan adalah warna dari kedua es ini.
ADVERTISEMENT
Untuk Es Pisang Ijo, warna hijaunya berasal dari daun pandan dan suji. Es Palu Butung berwarna putih dan punya tekstur padat. Dua menu ini menggunakan pisang raja yang perpaduan kelegitan dari pisang dan gurihnya bubur santan yang dibalut dinginnya es serut bikin mata merem melek saking enaknya!
Terakhir, gue juga cobain Kue Barongko atau kue pisang yang dibungkus daun pandan. Jenis kue basah ini memiliki tekstur yang lembut dan menggunakan jenis pisang kapok di dalamnya. Jelas rasa manis dari pisangnya terasa dari aroma khas pisang. Enggak lupa kalian bisa nongki santai dengan kopi yang bikin perpaduan rasanya seimbang, foodies.
Tempat makan satu ini berlokasi di Jalan Serigala XIV, Mamajang, di mana mereka beroperasi dari pukul 10.00 WITA hingga 23.00 WITA setiap harinya. Pallu Basa Serigala ini bukan berasal dari daging serigala ya gengs, tapi terbuat dari daging sapi lokal. Hahaha jadi tenang aja!
Dari penampilan luarnya, makanan ini mirip dengan Coto Makassar, tetapi dari bumbunya dan cara pengolahan daging sapinya sendiri berbeda. Hal yang unik dari Pallu Basa ini adalah daging sapi lokalnya memiliki campuran kelapa parut yang disangrai dengan kuah yang kental dan nendang karena menggunakan beberapa rempah-rempah, seperti ketumbar, gula merah, asam jawa, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Di atasnya ngambang telur kuning mentah. Untuk cara makannya, kamu bisa mengaduk terlebih dulu sampai rata, jadi bercampur dan menjadi setengah matang karena kuahnya yang udah panas banget. Jangan lupa, tambahkan kelapanya yang banyak di mangkuk kalian, karena makin banyak berarti makin kental dan gurih banget. Harga dari satu mangkuk Pallu Basa ini Rp 20.000 aja. Juara!
Tidak ada cabang di tempat lain! Wah, eksis banget kedai satu ini ya banyak yang duplikasi ternyata. Nah buat kalian jangan sampai cobain yang palsu supaya tahu keindahan dan kenikmatan rasa aslinya Mie Anto. Berlokasi di Jalan Bali No. 15 yang beroperasi setiap harinya pukul 17.00 WITA hingga 03.00 WITA. Hidangan ini menjadi salah satu destinasi favorit di Kota Makassar karena keunikannya!
Mie yang satu ini memiliki tekstur yang lunak, tetapi tetap terasa kerenyahannya karena mie khas Makassar ini tidak rebus melainkan digoreng. Hal yang menjadi unik dari makanan ini adalah ketika mie ini diguyur dengan kuah panas. Behh… nikmatnya kacau!
Kuah kentalnya terasa gurih dan ayamnya terasa banget. Kalian hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 19.000 untuk porsi kecil, sedangkan Rp 20.000 untuk porsi besar. Beda tipis ya, gengs. Mungkin karena mie-nya aja yang dikurangin tapi kuah yang berisi potongan ayamnya tetep sama. Info terakhir, dijamin sehabis makan dari sini pasti jadi haus banget! Hahahahaha
ADVERTISEMENT
Nah, siapa yang enggak tahu Lokasari? Salah satu pantai trademark Makassar ini merupakan salah tempat nongki anak muda. Di dekat tempat ini ada kawasan kuliner, jadi gue mampir buat icip-icip kuliner di sini.
Gue coba Pisang ape ini karna makanan ini banyak banget direkomendasikan sama temen-temen kuliner gue. Pisangnya di geprek pake kayu, terus langsung dibakar pakai arang, aroma smoky-nya berasa, tipe pisangnya ini alot dan keras kering di bagian luar. Disiram lagi dengan gula aren, rasa manisnya cukup dominan di Pisang Ape.
Enggak lupa untuk pesan yang selalu direkomendasikan orang-orang, Sarraba. Minuman daerah yang terbuat dari campuran susu kental manis dan wedang. Kebayangkan rasanya? Anget dari dalam karena pedasnya wedang, tapi bikin nagih karena sensasi milky dari susu kental manisnya. Nyemil ini malam-malam yang bikin perut hangat sambil menikmati angin laut sepoi malam hari di kota kuliner Makassar. Ahhhh...
ADVERTISEMENT
Jalangkote ini biasa disebut “Pastel Makassar” karena di Jakarta dan daerah lain sering disebut sebagai pastel, tetapi bedanya kulit pastel umumnya tebal dan empuk tetapi untuk kulit Jalangkote ini kering tipis karena menggunakan bahan dasar terigu, telur, santan, mentega, garam, dan bahan lainnya yang dibuat tipis.
Lalu, dari isinya sendiri berbeda dengan pastel biasa di mana untuk Jalangkote ini isinya terdiri dari wortel dan kentang yang dipotong berbentuk dadu dan berukuran kecil serta taoge, sayur-sayuran, dan soun yang ditumis dengan bumbu merica, bawang putih, bawang merah, dan bumbu lainnya.
Perubahan isi dari Jalangkote ini hanya berbeda pada penambahan telur seperempat atau setengah butir dan daging sapi cincang. Tapi satu hal yang harus kalian tahu gengs, isi dari Jalangkote ini benar-benar bikin nagih dan kalian bisa nikmatin kelezatan Jalangkote ini di Jalan Lasinrang no. 11A, Mangkura.
ADVERTISEMENT
Biasanya mereka beroperasi setiap harinya dari pukul 08.30 WITA hingga 20.00 WITA. Saran gue, kalau kalian mau bungkus untuk oleh-oleh bawa pulang ke rumah, kalian bisa pesan ke 0411-874410 supaya enggak kehabisan, ya!
Warung Coto Makassar memang udah menjamur di mana-mana, tapi pastinya paling nendang kalau makan langsung di kota asalnya, ya kan? Nah, ini dia nih salah satu Warung Coto Makassar yang menjadi favorit sepanjang masa, yaitu Coto Nusantara.
Tahu enggak sih kalian kalau ada penggila kuliner yang datang jauh-jauh ke kota ini cuma buat mencicipi coto ini? Yuk langsung aja kita ulik lebih dalam biar kalian enggak penasaran!
Coto Nusantara ini berlokasi di Jalan Nusantara No. 32, Makassar dan mempunyai cabang di Jalan merpati Ruko 2 dan 3 (Belakang Bank Sulsel) serta Jalan Urip Sumoharjo (Depan Kantor Gubernur Sulsel). Kalian hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp 12.000 untuk menyantap satu porsi coto ini.
Resep turun-temurun yang sekarang dijaga oleh Generasi ke-3 nya menawarkan rasa dari Coto Nusantara yang juara banget guys, dari kuahnya sendiri kental dan flavorful dengan rempah-rempahnya juga dengan isian potongan daging yang juicy. Enggak lupa gue juga coba Burasa, ketan yang dibungkus dengan kulit pisang yang cocok menemani kalian menyantap coto-nya.
ADVERTISEMENT
Ets, buat kalian yang belum familier dengan burasa, jadi burasa adalah saudaranya si lontong, dengan campuran santan saat proses masaknya. Jadi, rasanya lebih gurih.
Mereka juga menyediakan daun bawang dan bawang goreng terpisah yang bisa kalian campurkan dengan coto sesuai selera kalian. Sarapan atau makan siang di sini harus masuk daftar kuliner kalian karena mereka sudah buka dari pagi banget, sejak pukul 06.30 WITA hingga 18.00 WITA.
Nah, rasanya pengin langsung cek tiket ke Makassar ya kan, ya. Buat yang belum tahu liburan lebaran nanti mau ke mana, gue rekomendasikan banget keliling Makassar buat kulineran!