Sudah hampir dua tahun kita bertahan menghadapi pandemi COVID-19 dan selama itu pula hidup kita berubah drastis. Perfilman, yang hidup matinya ditentukan oleh keramaian, tentu saja tak luput. Ada masanya, khususnya antara Maret hingga Desember 2020, pekerja dan pengusaha film Indonesia mengupayakan jalur berkarya selain dari ruang-ruang publik yang terpaksa tutup.
Film pendek lantas jadi medium paling tanggap terhadap situasi pandemi. Alasannya sederhana saja. Film pendek pada umumnya dapat dibuat secara independen dengan dana, alat, waktu, dan sumber daya manusia yang lebih terbatas. Pembuat film dapat memanfaatkan apa saja yang ada dan bahkan bisa membuat film sesuai keadaan. Selama pandemi, film pendek jadi opsi berkarya yang penuh potensi di tengah segala keterbatasan yang ada.
Tentu saja penyesuaian harus dilakukan. Bentuk film diakali, naratif film disesuaikan, mise-en-scene pun mengikuti. Kreativitas jadi kunci seberapa jauh film ini tetap mungkin diproduksi.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814