5 Etika Resepsi yang Bertahan Selama 18 Dekade

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
2 Oktober 2020 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengantin. Foto: Stocksnap from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengantin. Foto: Stocksnap from Pixabay
ADVERTISEMENT
Zaman telah berubah begitu cepatnya, apalagi saat ini segala sesuatu harus ditunjukkan ke semua orang melalui akun media sosial. Dari lamaran, prosesi akad, pilihan gaun atau baju pengantin, make up, dekorasi, bulan madu, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang sebelumnya lebih kepada kesakralan pribadi menjadi konsumsi publik akibat dari berkembangnya atmosfer narsisme. Namun, ada beberapa yang akan terus sama meskipun era telah berganti. Melansir dari Brides, berikut ini 5 etika resepsi pernikahan yang tetap bertahan selama 18 dekade terakhir.

Bersikaplah ramah

Lebih dari sekadar mengucapkan “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”, bersikap ramah adalah etika yang harus ditunjukkan sepanjang hari pernikahan. Tak hanya kepada setiap tamu undangan, sikap menyenangkan ini juga layak diberikan kepada vendor yang menangani pesta.
Pernikahan adalah sebuah hari besar dan bersejarah bagi kedua mempelai. Oleh karena itu, tanpa bantuan dari vendor dan kehadiran tamu yang memberikan doa restu, pesta pernikahan tidak berarti sama sekali.
ADVERTISEMENT

Memastikan kenyamanan tamu dan pikirkan kemungkinan terburuk

Tak ada yang menginginkan resepsi pernikahan tidak sesuai rencana. Tetapi, apa salahnya memikirkan rencana B dan seterusnya? Meskipun sekarang terdapat ramalan cuaca, tak ada yang benar-benar bisa menjamin apakah cuaca pada hari pesta akan cerah, berangin, gerimis, atau hujan lebat.
Oleh karena itu, jika pengantin mengadakan pesta luar ruangan, pastikan bahwa saat itu tidak musim hujan, dan jangan lupa mempersiapkan ruangan tertutup jika cuaca yang tidak diharapkan terjadi. Menyediakan kenyamanan tamu berarti menghargai kedatangan mereka.
Ilustrasi Pesta Pernikahan Sederhana. Foto: Pexels from Pixabay

Rayakan sesuai kemampuan

Uang adalah topik yang sensitif, dan dapat memicu konflik saat berhubungan dengan pernikahan. Apakah mempelai benar-benar menanggungnya sendiri, atau diberi bantuan oleh orang tua dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Perhitungkan benar-benar apa yang harus dikeluarkan tanpa memaksa kondisi keuangan yang ada. Perayaan akan menjadi istimewa dan indah tidak peduli berapapun uang yang dikeluarkan, baik itu besar atau kecil, yang terpenting sesuai kemampuan, dan semua berlangsung dengan khidmat sekaligus menyenangkan.

Kirimkan catatan terima kasih kepada tamu dan vendor

Memang terdengar agak rumit, tak ada salahnya memberikan penghargaan sederhana kepada tamu undangan dan vendor melalui catatan terima kasih. Meskipun pengantin telah membayar vendor, namun mereka akan senang atas apresiasi dan testimoni yang diberikan. Selain itu, lakukan hal yang sama kepada para hadirin, atas kehadiran, dukungan, dan hadiah dari mereka. Beri tahu betapa berartinya para tamu saat menyaksikan sumpah setia pernikahan.
ADVERTISEMENT

Jangan membawa orang lebih jika undangan tidak mengizinkannya

Poin terakhir secara khusus ditujukkan pada tamu undangan. Jika pada undangan hanya menulis nama satu orang, bukan “(nama tamu) dan pasangan”, itu berarti undangan hanya berlaku pribadi untuk datang sendiri. Pengantin telah menyiapkan hidangan dalam porsi yang pas. Jika seluruh undangan datang dengan pasukan lebih, maka itu akan menimbulkan sedikit kekacauan pada hari pernikahan mempelai.
Ilustrasi Dekorasi Pernikahan. Foto: floraboss from Pixabay