5 Tempat yang Memiliki Sejarah Kisah Cinta Romantis dan Tragis di Masa Lalu

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
6 Oktober 2020 19:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang membuat suatu tempat terasa romantis? Apakah pemandangannya? Atau matahari terbenam? Bisa saja terdapat peninggalan arsitektur kuno? Setiap orang memiliki seleranya masing-masing untuk mendefinisikan tempat romantis yang akan dikunjungi bersama pasangan.
ADVERTISEMENT
Jika kamu dan pasangan suka suatu tempat yang memiliki cerita di baliknya, maka simak ulasan artikel ini hingga akhir! Melansir dari Travel Awaits, berikut 5 tempat yang memiliki sejarah kisah cinta romantis di masa lalu. Kamu dapat menambahkan ke daftar perjalanan bersama pasangan, tentunya menunggu pandemi berakhir.

Taj Mahal, India

Taj Mahal. Foto: StockSnap from Pixabay
Tak ada yang meragukan kemegahan bangunan ikonik India ini. Taj Mahal merupakan persembahan cinta dari sang suami, Shah Jahan, kepada istrinya, Mumtaz Mahal yang meninggal setelah usia perkawinan 19 tahun. Sebelum meninggal, Shah Jahan memiliki janji untuk membangun makam terbesar di dunia yang pernah ada.
Cinta tidak bisa diukur dengan emas, namun Shah Jahan jelas mencintai Mumtaz lebih dari pria mana pun yang mencintai wanitanya. Pembangunan Taj Mahal dilakukan selama hampir 20 tahun lamanya dengan biaya sekitar 850 juta USD, tentunya jumlah yang sangat besar.
ADVERTISEMENT

Sweetheart Abbey, Skotlandia

Sweetheart Abbey. Foto: InspiredImages from Pixabay
Sweetheart’ adalah istilah kasih sayang yang kerap kali dipanggil untuk pasangan. Tetapi wanita abad ke-13 yang membangun biara ini memahami kata-kata itu secara harfiah. Sweetheart Abbey, atau Biara Dulce Cor, seperti yang dinamai oleh para biarawan, rampung pada tahun 1275.
Biara ini dibangun atas perintah seorang wanita bangsawan bernama Dervorgilla untuk mendiang suaminya. Pada masanya, cinta kerap kali hanya ditengarai oleh motif kekuasaan dan politik. Namun berbeda dengan Dervorgilla yang mencintai suaminya dengan tulus. Bahkan, sampai kematiannya, hati wanita itu dibalsem dan dibungkus dengan perak, kemudian dikubur di halaman biara.

Huangshan, Tiongkok

Pemandangan Gunung Huangshan. Foto: Miyasiy from Pixabay
Saat mendaki Gunung Huangshan, pengunjung akan melihat banyak kunci rantai dan pagar yang sebenarnya untuk melindungi wisatawan agar tidak jatuh dari tepi tebing. Turis juga memiliki tradisi dengan menutup gembok sebagai simbol menyegel cinta.
ADVERTISEMENT
Praktik ini diduga berasal dari legenda lokal kuno. Seorang anak laki-laki malang jatuh cinta dengan gadis cantik, namun ditentang oleh ayahnya karena perbedaan status sosial. Sang ayah lalu menjodohkan dengan pria berasal dari keluarga kaya.
Pada hari pernikahan, justru calon pengantin wanita kabur dan kawin lari dengan pria yang dicintai ke Gunung Huangshan. Kedua sejoli yang dimabuk asmara pada akhirnya bergandengan dan melompat di atas tebing menuju kematian, agar keduanya dapat hidup bersama selamanya.

Alley of the Kiss, Meksiko

Alley of the Kiss. Foto: Screen Youtube LeAw Leave Everything and Wander
Sekilas, tidak ada yang istimewa di gang sempit yang disebut dengan 'Alley of the Kiss'. Namun, jalan yang berada di kota Guanajuato ini memiliki cerita tersendiri. Sehingga, ada alasan mengapa pasangan berhenti berciuman untuk mengenang dan memutuskan cinta tragis yang dipercaya oleh orang lokal disana.
ADVERTISEMENT
Menurut mitologi setempat, rumah di salah satu sisi gang dulunya merupakan tempat tinggal keluarga kaya. Putrinya ternyata jatuh cinta dengan seorang bocah lelaki yang menyewa kamar di seberang jendelanya. Mereka mencuri waktu diam-diam, bersandar ke luar jendela dan mencium satu sama lain. Sayangnya, sang ayah gadis mengetahui cinta terlarang ini dan menikam putrinya sampai mati karena kesal.

Rumah Juliet, Italia

Rumah Juliet. Foto: webandi from Pixabay
William Shakespeare mengambil adegan Romeo dan Juliet di kota Verona, Italia. Pada tahun 1905, pemerintah kota membeli sebuah rumah dari sebuah keluarga bernama Capello dan segera mengklaim bahwa itu sebenarnya adalah rumah Juliet. Padahal, Juliet hanyalah tokoh fiksi yang hidup di imajinasi Shakespeare.
Meskipun begitu, itu tak mencegah para peziarah cinta untuk mengunjungi balkon dan meminta nasihat disana. Pada masa lalu, menulis surat kepada Juliet dan menempelkan permen karet di dinding merupakan sebuah tradisi. Tetapi, kota Verona telah menindaklanjuti tren aneh tersebut, bahkan akan mendenda pengunjung sebesar 500 Euro.
ADVERTISEMENT