Aku Membayar Temanku untuk Menjadi Kekasih Gelap Ayah

Dok. Pixabay.com

Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi

Ceritaku mungkin terdengar sedikit gila, aku juga tidak pernah benar-benar mengerti dengan apa yang terjadi padaku. Sejak usiaku menginjak 17 tahun, aku tidak pernah lagi menyukai ibu. Dia membuat ayah seolah ingin mengontrol hidupku.

Herannya, aku tidak pernah membenci ayah sama sekali dan justru sangat mencintainya. Itu yang membuat aku terpaksa melakukan apa pun permintaan ayah dan sebaliknya membuatku benci ibu karena telah menyuruh ayah berbuat seperti itu.

Bahkan semua itu berlangsung sampai aku masuk universitas dan sekarang bekerja di perusahaan . Namun semua berubah sejak aku bertemu dengan Sarah. Kehidupannya sangat berbanding terbalik denganku, ia besar di keluarga yang bahkan tidak bisa saling mencintai. Berbeda sekali dengan aku yang terbiasa didengar, dilayani, dan dituruti.

Aku berteman dekat dengan Sarah bahkan ia kusuruh untuk tinggal di rumahku sampai ia benar-benar mendapatkannya sendiri. "Anggap saja seperti rumahmu sendiri" ucapku saat Sarah baru tiba. Beberapa bulan ia tinggal di rumahku, aku baru menyadari kalau Sarah sering kali menemui banyak pria hanya untuk mengambil uang mereka.

Sarah tidak pernah terbuka padaku tentang hal itu sampai akhirnya aku memergoki dia turun dari sebuah mobil mewah dalam beberapa waktu. Dari sana ia baru terbuka padaku apa yang selama ini ia kerjakan ketika berada di luar rumah. Suatu hari aku mendapatkan ide untuk memisahkan kedua orang tuaku dengan harapan aku tidak lagi di bawah kontrol mereka.

"Aku punya permintaan" ucapku saat Sarah baru akan pergi meninggalkan rumah, ia menjawabku hanya dari kernyitan di dahinya. "Kamu harus menyabotase ayahku agar" ucapku "apa?" jawabnya. "Coba pikirkan, dia tampan dan kaya. Dia pasti akan jatuh cinta padamu dan mengirimku untuk belajar di luar negeri dan berhenti mengontrolku" tambahku.

"Kamu sudah memiliki ayah yang luar biasa baik dan kamu ingin menipunya?" Tanya Sarah, "tugasmu bukan untuk menasihatiku tetapi menyenangkan ayahku" jawabku.

Butuh waktu lama untuk Sarah mempertimbangkan permintaanku, ia bahkan meninggalkan aku sendirian untuk berpikir. Pada akhirnya kebutuhan akan memenangkan segalanya, Sarah menerima permintaanku dengan bayaran yang sudah kami sepakati.

Rencanaku berjalan sangat lancar, kedua orang tuaku mulai bertengkar dan beberapa bulan kemudian ayah tertangkap tangan memiliki kekasih yang tak lain adalah sahabatku. Mereka berpisah dan ayah benar-benar jatuh cinta pada Sarah. Namun ternyata tidak semuanya kuketahui, aku tidak tahu kalau Sarah tidak pernah merasa bahagia ketika bersama dengan ayahku.

Ayah sangat tergila-gila pada suara Sarah saat dia memainkan piano di rumah kami dan berniat untuk menjadikannya penyanyi internasional. Semuanya berakhir ketika Sarah pergi ke luar negeri untuk mengasah talentanya.

Aku tetap di rumah di bawah pengawasan ayah. Aku memilih untuk tinggal bersama ayah karena sudah jelas karena aku lebih mencintainya. Sebelum kepergiannya, Sarah sudah tidak lagi bisa berbohong pada ayah dan mengungkap semua rencanaku. Ayah memaafkannya tetapi tidak memaafkanku.

Beberapa hari setelah Sarah pergi ke luar kota, ayah menemuiku di kamar beberapa saat sebelum aku berangkat ke kantor. "Kamu harus menjadi seorang wanita yang sangat pintar untuk membuat semua rencana itu. Dan aku pikir ini saat yang tepat untuk mengeluarkan kamu dari bagian perusahaan" ucap ayah.

Di satu sisi aku merasa sangat marah dengan Sarah tetapi di sisi lain aku merasa sangat bersalah. Aku tidak lagi berada di bawah kendali ayah bahkan sudah tidak memegang beberapa saham yang ayah miliki. Ia sudah membenciku dan memaksaku untuk mendapatkan semua itu seorang diri. Aku tidak pernah tahu kalau rencanaku akan berakhir seburuk ini.