Aku Menjadikan Selingkuhan Suami sebagai Pelayan di Rumahku

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
8 November 2020 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi
Hari itu aku menerima sebuah pesan dari seorang wanita yang menyatakan dirinya sebagai kekasih dari suamiku, Erick. Wanita itu mengatakan kala mereka sudah bersama sejak satu tahun lalu dan mereka benar-benar sedang di mabuk cinta. Di dalam pesan itu, dia memaksaku untuk memberikan Erick padanya.
ADVERTISEMENT
Saat itu hatiku hancur berkeping-keping, tidak peduli berapa banyak pengorbanan yang kulakukan untuk keluarga kami, pada akhirnya Erick tetap memilih wanita lain. Aku menyadari kalau aku sudah membiarkan diriku yang dulu pergi begitu saja sejak bertahun-tahun lalu. Aku memang tidak lagi semenarik dirinya tetapi aku membaktikan diriku untuk merawat suami dan anak-anakku.
Namun aku berpikir kalau aku masih bisa berkompetisi dengan wanita muda itu. Aku sangat yakin kalau aku bisa memenangkan permainan ini dan menyingkirkan wanita itu dari suamiku. Di hari yang sama, aku menanyakan tentang wanita itu pada Erick, ia bahkan tidak menyangkalnya. "Iya aku jatuh cinta lagi pada Leah, tapi aku tidak ingin meninggalkan keluargaku" jawabnya saat aku menanyakan tentang perselingkuhannya.
ADVERTISEMENT
Pernikahan kami sudah berusia 15 tahun dan itu bukanlah waktu yang singkat. "Aku tidak akan mengalah begitu saja tanpa memperjuangkan pernikahanku" tekadku. Lalu aku mulai memainkan permainanku "bawa Leah ke sini mungkin kita bisa tinggal bersama" ucapku. Seketika wajah Erick berubah menjadi berseri-seri "apa kamu yakin dengan permintaanmu?" Tanya Erick memastikan.
"Ya aku yakin, bawa Leah ke sini dan kita akan tinggal bersama dengan begitu kamu tidak perlu meninggalkan siapa pun" jelasku. Erick terlihat sangat bahagia dan dua hari kemudian ia membawa Leah ke rumah kami. Hari itu menjadi hari terbaik dalam hidup Erick, tidak semua pria bisa membawa kekasihnya secara terbuka.
Untuk pertama kalinya aku melihat wajah dari selingkuhan suamiku. Dia memang cantik dan terlebih jauh lebih muda dariku, sudah pasti dia jauh lebih menarik. Aku menyambutnya dengan wajah tersenyum sambil menyodorkan segelas teh hangat. "Aku menerima tawaranmu hanya untuk sementara, tapi aku harap kamu akan pergi secepatnya" ucapnya tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
"Oh tenang saja, aku akan segera pergi jika tahu kalau Erick dan anak-anakku berada di tangan yang tepat" jawabku. "Tentu kamu tahu kalau Erick memiliki anak bukan?" Tambahku, Leah tidak bergeming mendengar ucapanku. Wajahnya masih menunjukkan sikap angkuh seolah dialah penguasa rumah itu.
Sejak kedatangan Leah, aku mulai berhenti mengerjakan pekerjaan rumah. "Biarkan dia membuktikan cintanya padamu" ucapku dihadapan Erick sambil membawakan Leah seperangkat alat pembersih rumah. "Makan apa kita malam ini?" Tanya Erick ketika tidak menemukan apa pun di meja makan.
"Ahh..aku akan memasaknya sekarang" jawab Leah, aku tahu benar kalau Erick sangat benci jika ia pulang kerja dan tidak menemukan apa pun di meja. Mendengar jawaban Leah, Erick hanya mengerlingkan kedua bola matanya. Aku memutuskan untuk memesan makanan untukku dan juga anak-anak tanpa sekalipun berusaha menawarkannya pada Erick atau Leah.
ADVERTISEMENT
Keesokan pagi Erick kembali berteriak ketika tidak menemukan piring bersih di dapur "kita kehabisan piring!" Teriaknya. "Oh tenang saja, Leah akan mulai mencuci semua piring itu" sahutku. Selama beberapa hari berturut-turut aku mendengar teriakan Erick yang mengeluh, entah karena kehabisan baju bersih atau tidak ada makanan untuknya.
Kesempatan itu kugunakan untuk keluar bersama teman-temanku setelah sekian lama. Aku membiarkan Leah berada di rumah untuk menjaga anak-anak dan melakukan serangkaian pekerjaan lain. Aku berusaha untuk menyingkirkan Leah sejak hari pertama tetapi harus kuakui, aku mulai menyukai kehidupanku sekarang.
Aku mulai lagi merawat diri dan membeli pakaian bagus untuk diriku. Semakin hari aku terlihat semakin cantik ketika Leah berubah menjadi sangat lusuh. Erick mulai kembali memberiku perhatian dan suatu pagi ia membawa sebuket bunga untukku. Kejadian itu disaksikan oleh Leah yang membuatnya sangat murka "sudah cukup! Aku pergi dari sini!" Teriaknya.
ADVERTISEMENT
Sejenak aku berhasil membuat Leah belajar kalau memiliki suami tidak sama dengan menjadi seorang kekasih. Erick pun menyadari kalau tidak ada yang bisa mencintai dirinya sebesar cintaku. Namun aku juga tersadar kalau prianyang baik akan membuat wanitanya selalu merasa cantik dan bahagia.
Hari itu Erick memberikan aku sebuket bunga tetapi aku memberinya dokumen perceraian yang sudah kutandatangani. Bertahun-tahun aku mengorbankan diri untuk menjadi pelayan di keluarga kami tetapi kurasa itu akan berakhir secepatnya.