Cokelat dan Hubungannya dengan Percintaan

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2021 8:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cokelat punya hubungan yang sangat lekat dengan percintaan. Foto. dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Cokelat punya hubungan yang sangat lekat dengan percintaan. Foto. dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cokelat, mungkin ini adalah salah satu makanan yang cukup luar biasa. Pasalnya, banyak sekali para gadis yang apabila diberikan cokelat maka akan langsung gembira, senang, terharu meskipun tidak semuanya begitu. Hal ini memang tak mengherankan, pasalnya cokelat dalam waktu yang sangat lama selalu dikaitkan dengan percintaan.
ADVERTISEMENT
Lantas apa yang mendorong stereotip hal ini terjadi? Ternyata, semua stereotip mengenai cokelat dan hubungannya dengan percintaan dimulai dari ribuan tahun yang lalu tepatnya di zamannya Suku Maya dan Aztec. Kala itu, mereka menjadikan cokelat sebagai minuman pahit.
Ternyata, semua dimulai ribuan tahun yang lalu. Foto. dok: Pixabay
Orang-orang di Meksiko dan Amerika Tengah sudah paham betul mengenai hal tersebut. Terkadang, Suku Maya dan Aztec juga akan mencampurnya dengan biji kakao, air, cabai, dan tepung jagung untuk membentuk minuman kental dan berbusa.
Menurut Libby O'Connell, sejarawan makanan dan penulis The American Plate, hal yang membuat cokelat menjadi salah satu makanan terkenal di dunia dimulai ketika Spanyol menjajah Mexico City di era modern.
Kemudian orang-orang Spanyol ini kembali ke Eropa dengan membawa kakao dan berbagai resep minuman cokelat. Sejak saat itu, cokelat dianggap sebagai afrodisiak dan kemewahan yang sangat eksklusif.
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, cokelat dianggap sebagai hal yang bisa membangkitkan gairah. Konon, beberapa pembunuhan terjadi karena cokelatnya diracun. Yang terkenal adalah Paus Klemens XIV yang katanya menjadi korban racun di dalam cokelatnya.
Hal tersebut bertahan hingga saat ini di mana romantisme sering dikaitkan dengan cokelat. Foto. dok: Pixabay
Pada pertengahan abad ke-19, pembuat cokelat telah menyempurnakan proses pembuatan permen padat yang kita kenal sekarang, tetapi harganya masih sangat mahal. O'Connell mengaitkan daya tahan cokelat sebagai anugerah romantisme.
“Cokelat kelas atas memiliki rasa yang kuat dan rasa yang enak di mulut. Seluruh rasa cokelat di mulut kalian adalah pengalaman yang menggairahkan, jadi meskipun kalian tidak tahu tentang kualitas afrodisiak yang seharusnya dari cokelat, tidak mengherankan jika cokelat yang enak membuat orang merasa romantis,” ucapnya.
Hadiah cokelat juga telah lama menjadi cara untuk menunjukkan kepada orang yang kalian cintai dan menghargainya. Pasalnya, di zaman dulu, cokelat sering digunakan sebagai alat tukar atau mata uang. Kebiasaan memberikan cokelat kepada pasangan sebagai tanda cinta masih berlanjut hingga saat ini.
ADVERTISEMENT