Jadi Bintang Terkenal, Buat Aku 'Buta' dan Mengusir Istriku dari Rumah

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
9 Juli 2020 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi
Aku adalah Peter, seorang aktor yang kini namaku sudah tenggelam di negaraku sendiri. Cerita ini bermula saat aku baru saja merintis karierku sebagai aktor dan masih harus mengandalkan berbagai macam casting dari rumah produksi. Jauh sebelum merintis karierku, aku menikahi seorang gadis cantik bernama Laura.
ADVERTISEMENT
Ia memiliki postur tubuh cukup tinggi, leher jenjang yang sangat terlihat karena rambutnya hanya panjang sedagu. Laura selalu membantuku untuk mendapatkan peran yang sangat aku inginkan. Suatu kali, ada satu peran utama tentang sains fiction yang sangat aku inginkan namun berkali-kali mencoba aku merasa sangat gagal.
"Ahhh aku memang tidak memiliki bakat di sini," ucapku sambil membuang skrip yang sedari tadi kupegang. "Jangan bilang begitu, aku yakin kamu bisa. Kamu sangat sangat berbakat, ayo kita sama-sama liat skripnya," balas Laura yang kemudian memungut lembaran kertas berserakan.
Laura selalu membantuku tiap kali aku merasa putus asa. Begitupun dengan hari itu, ia membuat latihanku jauh lebih mudah dan terkadang ia bertingkah sebagai sutradara kemudian mengomentari aktingku. Berbulan-bulan Laura membantuku sampai akhirnya seseorang dari rumah produksi memanggilku untuk datang.
ADVERTISEMENT
Mereka menyatakan kalau aku mendapatkan peran utama di genre yang sama sekali tidak pernah kupikirkan. Saat itu aku berpikir kalau pencapaianku adalah berkat Laura, aku pulang sambil membawakannya bunga terindah yang kulihat di toko tak jauh dari rumah produksi.
Hampir satu tahun produksi film itu berjalan dan Laura masih menjadi sutradara pribadiku. Ia tidak pernah lelah mengomentari dan memberi masukan padaku. Satu bulan setelah film itu rilis, aku sukses menjadi bintang terkenal.
Penjualan film itu dengan cepat menyentuh 8 juta penonton dalam satu bulan. Banyak orang yang mengenalku dan mereka membanjiriku dengan banyak tawaran film layar lebar. Suatu hari aku diundang ke sebuah acara talk show di salah satu televisi swasta.
ADVERTISEMENT
Mereka menanyakanku banyak pertanyaan seputar film yang kuperankan. Sampai pertanyaan tersebut jatuh pada hal yang kulupakan begitu saja. Aku mengatakan kalau aku berusaha sendiri untuk mencapai kesuksesanku dan lupa dengan perjuangan Laura.
Saat itu aku datang bersama Laura dan ketika mendengar pertanyaanku ia hanya menatapku dengan tatapan kecewa. Ia sama sekali tidak membahas hal itu bahkan setelah kami sampai di rumah.
Semua kekacauan bermula dari situ. Aku mulai menganggap diriku adalah seorang bintang besar dan merasa bisa memiliki segalanya. Aku mendapat pekerjaan dengan mudah bahkan hampir tak ada satu wanita pun yang tidak ingin bersamaku.
Hampir setiap hari kuhabiskan waktu untuk berada di klub dan hotel, tentunya dengan banyak wanita berbeda di sekelilingku. Dari yang kuingat, aku kembali ke rumah setelah gala premier dalam keadaan mabuk. Aku dan Laura kemudian bertengkar hebat, karena tidak sadar aku malah mengucapkan kata-kata yang sangat menyakiti hatinya.
ADVERTISEMENT
"APA YANG KULAKUKAN ITU BUKAN URUSANMU, KAMU ITU BUKAN SIAPA-SIAPA! TAK LEBIH DARI SEEKOR TIKUS SEDANGKAN AKU ADALAH SEORANG BINTANG!" Teriakku sambil membekap mulutnya. Tanpa banyak bicara, Laura menepis tanganku dan pergi ke dalam kamar kami.
Hanya hitungan menit ia di dalam sana, kemudian keluar dengan lima koper besar yang ia bawa secara bergantian. "Kalau kamu pergi dari sini, lebih baik kamu tidak pernah kembali lagi!" Teriakku saat Laura sudah melewati pintu rumah kami. Kepergian Laura membuatku merasa bebas sesaat, aku dengan bebas membawa banyak wanita ke dalam rumahku.
Namun perasaan itu hanya bertahan beberapa bulan, sampai akhirnya aku merasa kalau rumahku selalu kotor dan di dalam kulkas tidak ada lagi makanan. Sudah beberapa kali aku lupa datang ke lokasi syuting setelah malamnya aku berpesta dengan banyak wanita.
ADVERTISEMENT
Karierku seketika hancur dan tak ada lagi rumah produksi yang menawariku peran dalam film layar lebarnya. Semua uangku seketika habis membayar banyak tagihan. Sekarang aku baru menyadari kalau Laura-lah yang mengantarkanku hingga bisa menjadi seorang bintang.
Aku memberanikan diri mencari dirinya di media sosial dan ketika menemukannya aku bertekad untuk menghampiri Laura. Aku menunggunya di sebuah taman dan berharap ia melewatinya. Ternyata firasatku sangat tepat, dari kejauhan aku melihat Laura berjalan tergesa-gesa sambil mengenakan pakaian kerja.
"Laura, aku minta kembali padaku. Maafkan aku," ucapku saat ia lewat di depan wajahku. Ia sangat terkejut melihatku tiba-tiba muncul di hadapannya setelah beberapa bulan. Namun ia dapat mengatur wajahnya agar kembali terlihat tenang "maaf, sudah terlambat. Aku sudah bahagia bersama orang lain," ucapnya tanpa pernah menoleh ke arahku lagi.
ADVERTISEMENT
Aku hanya bisa melihat Laura berjalan menjauh dan menghampiri seorang pria dengan tampilan jauh lebih menarik dariku. Memang Laura terlampau cantik untuk pria bodoh sepertiku dan kini aku harus membenahi karierku dari awal lagi.