Ketika Cinta Menjadi Senjata Kuat Cleopatra Meraih Tahta

Meskipun hidupnya berakhir dengan tragis, namun apa yang dia lakukan dengan permainan cintanya benar-benar dahsyat. Foto. dok: Pixabay

Kisah Cleopatra merupakan salah satu kisah paling menarik yang ada di dunia. Kisahnya sangat melegenda karena dia menjadikan percintaan sebagai alat untuk meraih kekuasaan politik.

Meskipun hidupnya berakhir dengan tragis, namun apa yang dia lakukan dengan permainan cintanya benar-benar dahsyat.

Dengan cintanya, dia berhasil bersatu dengan dua pria paling kuat di Roma yaitu Julius Caesar dan Mark Anthony. Cleopatra menggunakan pesonanya yang menggoda untuk mengamankan tahtanya di Mesir melawan kekuatan Roma.

Menggunakan ini untuk keuntungannya, dia merayu dua pria Romawi paling terkena untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Foto. dok: Pixabay

Meskipun dia membutuhkan bantuan Roma pada awalnya untuk mencapai kekuasaan, dia ingin memerintah dengan haknya sendiri. Menggunakan ini untuk keuntungannya, dia merayu dua pria Romawi paling terkena untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Cleopatra terlibat dalam perang saudara dengan saudara laki-lakinya Ptolemy XIII, dan dia menjadi istri Julius Caesar sehingga dia akan mendukung klaimnya atas takhta.

Caesar menggunakan pengaruhnya untuk membantunya menjadi satu-satunya penguasa Mesir. Dia menjadikan putranya, dan rekan-rekannya demi memperkuat kekuasaannya.

Setelah pembunuhan Caesar, Cleopatra bergabung dengan Mark Antony dan pewaris sah Caesar, Caesar Octavianus untuk melawan senator Romawi yang membunuh Caesar dalam perang saudara Romawi.

Cleopatra dan Mark Antony menjadi sepasang kekasih, meskipun dia menikah dengan saudara perempuan Oktavianus sehingga membuat hubungannya merenggang.

Sayangnya kali ini rencana itu tidak melindungi tahta seperti yang dia inginkan. Foto. dok: Pixabay

Untuk membantu melindungi cengkeramannya di atas tahta, Cleopatra kemudian menikah dengan Mark Anthony dan memiliki tiga anak bersamanya. Sayangnya kali ini rencana itu tidak melindungi tahta seperti yang dia inginkan.

Pada tahun 30 M, ketegangan antara Mark Antony dan Oktavianus akhirnya memuncak. Octavianus menyatakan perang terhadap Mesir dan menghadapi pasukan Antony plus Cleopatra dalam Pertempuran laut Actium.

Setelah kekalahan memalukan oleh Oktavianus, Antony dan Cleopatra melarikan diri dan Oktavianus menyerbu Mesir.

Saat Oktavianus mendekati Alexandria, pasukan Mark Antony meninggalkannya. Dia menolak menjadi tawanan perang sehingga dia mengakhiri hidupnya beserta kekasihnya, Cleopatra.