Kisah Inspiratif dari India Bahwa Cinta Tidak Mengenal Batasan

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
8 April 2021 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah inspiratif dari India membuktikan cinta tidak mengenal batasan. Foto. dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Kisah inspiratif dari India membuktikan cinta tidak mengenal batasan. Foto. dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cinta sejati tidak mengenal batasan dan hal ini sepertinya ada benarnya. Walaupun langka, tapi di dunia ini ada perjalanan cinta sejati yang begitu inspiratif dan menunjukan bahwa ras/suku dan wilayah bukanlah halangan untuk membangun cinta sejati yang positif dan solid.
ADVERTISEMENT
Kisah cinta Pradyumna Kumar Mahanandia dan Charlotte Von Schedvin mungkin bisa menjadi bukti atas kata-kata cinta tidak mengenal batasan. Pertemuan dan bersatunya dua insan ini sangat luar biasa, mengharukan, dan inspiratif.
Semua dimulai ketika Pradyumna diramalkan akan menikah dengan seorang bangsawan dari negara yang jauh. Ternyata, ramalan ini berhasil terbukti di mana dia menikah dengan orang yang memang wilayahnya sangat jauh dari tempat tinggalnya dan orang itu berhubungan dengan seruling, piano, hutan, dan Rusa/banteng.

Awal Mula Pertemuan Keduanya

Pertemuan keduanya cukup unik dan aneh sekali. Foto. dok: P.T Mahanandia/Brightside
Pradyumna memiliki masa kecil yang sulit karena dia termasuk dalam kasta terendah yang tidak tersentuh masyarakat India. Dia mengaku sering diperlakukan buruk bahkan lebih parah dari hewan. Ketika kecil, dia sering dilempari batu.
ADVERTISEMENT
“Saya diperlakukan lebih buruk daripada anjing dan ternak yang tersesat. Ketika saya melewati sebuah kuil, orang-orang melemparkan batu ke arah saya." Kenangnya.
Selama masa mudanya, Pradyumna menggambar potret di jalan-jalan Delhi di mana dia bertemu dengan Charlotte Von Schedvin, seorang turis Swedia. Seketika dia ingat dengan prediksi itu dan kemudian dia bertanya pada Charlotte soal zodiacnya.
Sesuai prediksi, zodiac Charlotte adalah Taurus. Secara kebetulan juga, keluarganya memainkan suling dan piano plus memiliki lahan hutan. Pradyumna merasa hal ini cocok dengannya dan seketika dia mengatakan bahwa Charlotte ditakdirkan menjadi istrinya.
Setelah itu, pasangan tersebut menjalin hubungan asmara dan mereka segera menikah di desa Pradyumna sesuai dengan tradisi setempat.

Dijegal oleh Tantangan Beda Benua

Cinta keduanya tidak pudar meski sempat terjegal karena benua yang berbeda. Foto. dok: P.T Mahanandia/Brightside
Kisah ini memiliki kisah sedih di mana Charlotte pada akhirnya harus kembali ke Swedia. Pradyumna kemudian berjanji untuk menyusulnya secepat yang dia bisa. Pasangan itu tinggal terpisah selama 16 bulan dan menulis surat satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Pradyumna mengerti bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Charlotte. Akhirnya dia menjual semua yang dia miliki dan sayangnya itu semua masih belum cukup untuk membeli tiket pesawat. Pada akhirnya dia melakukan hal gila dengan membeli sepeda.
Dia membeli sepeda bekas seharga 60 rupee, mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya, dan berangkat dengan uang 200 rupee di sakunya demi menyusul sang pujaan hati.

Melakukan Perjalanan Liar! Bukti Cinta Besar

Perjalanan jauh nan panjang dan melelahkan dilalui Pradyumna menggunakan sepeda. Foto. dok: P.T Mahanandia/Brightside
Perjalanannya dimulai pada 22 Januari 1977 dan dia membutuhkan perjalanan selama lima bulan. Pradyumna menempuh jarak 45 mil setiap hari. Pada saat dia mencapai Swedia, dia telah menempuh jarak lebih dari 6.000 mil.
“Saya sangat lelah. Kaki saya sakit tetapi keinginan saya untuk melihat Charlotte mendorong saya maju. Seni saya menyelamatkan saya, saya menggambar potret orang-orang yang membayar dengan uang, makanan atau tempat tidur di malam hari,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam masa itu perjalanan lebih mudah karena ada negara yang tidak meminta visa untuk masuk. Sayangnya, ketika dia sampai di Swedia, Imigrasi menolak untuk mengizinkan Pradyumna masuk ke negara itu. Pihak berwenang tidak mempercayai ceritanya, mereka pikir itu terlalu luar biasa.
Akhirnya ketika menelepon Charlotte dan mendengar kisah itu, otoritas membiarkannya masuk. Pradyumna mencapai Boras pada 28 Mei 1977, dan akhirnya bertemu Charlotte setelah berpisah selama 2 tahun.
“Kami tidak bisa bicara. Kami hanya menangis di pelukan satu sama lain,” kenangnya.
Demi kebahagiaan Charlotte, orang tuanya lupa tentang aturan yang tidak mengizinkan bangsawan menikahi orang berkulit gelap. Pasangan itu menikah lagi pada 1979, sesuai dengan hukum Swedia.

Keduanya Hidup Bahagia

Keduanya pun hidup bahagia. Foto. dok: Pixabay
Sejak saat itu keduanya sudah hidup lebih dari 40 tahun. Meski dalam kurun waktu yang lama, Pradyumna mengaku masih belum bisa mempercayai kebahagiaannya. Dia mengatakan bahwa nasib setiap orang ditentukan oleh tangannya sendiri.
ADVERTISEMENT
“Nasibmu adalah sesuatu yang kamu buat dengan tanganmu sendiri,” ucapnya.
Ketika ditanya tentang rahasia cinta mereka, pasangan tersebut mengatakan bahwa tidak ada rahasia. Yang utama adalah tulus, memahami satu sama lain, dan saling menghormati.
Kisah nyata tentang kekuatan cinta ini adalah contoh indah tentang betapa mungkin semua hal bisa terjadi saat dua orang jatuh cinta. Kurangnya uang, jarak, prasangka, dan hal-hal lain yang buruk akan tersingkir sendirinya.