Mengenal Budaya Kawin Lari, Tradisi Legendaris dari Lombok

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
24 November 2020 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kampung Sasak, Sade, Lombok merupakan salah satu wilayah yang masih menjaga tradisinya dengan baik hingga saat ini. Foto. dok: Youtube/Netmediatama
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Sasak, Sade, Lombok merupakan salah satu wilayah yang masih menjaga tradisinya dengan baik hingga saat ini. Foto. dok: Youtube/Netmediatama
ADVERTISEMENT
Lombok merupakan salah satu kota di Indonesia yang sangat menarik untuk dikunjungi. Kota ini masih memegang teguh tradisi leluhurnya meski dikenal sebagai destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh para pelancong dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat budaya Lombok menjadi salah satu daya tarik terkuat selain pantainya yang terkenal indah dan datarannya yang menarik. Salah satu budaya Lombok yang cukup terkenal dan layak untuk diketahui adalah Tradisi Kawin Lari yang merupakan salah satu tradisi untuk menggaet tambatan hati ke jenjang yang lebih serius.
Ketika pertama kali mendengar istilah yang satu ini saya cukup terkejut. Maklum saja, kata kawin lari sangat lekat hubungannya dengan hal yang berbau negatif. Di sinetron, pasangan yang tak direstui oleh kedua orang tuanya biasanya melakukan kawin lari untuk melanggengkan hubungan mereka.
Namun kata kawin lari yang ada di Lombok berbeda. Meski terdengar tak biasa, namun hal tersebut jauh dari sesuatu yang buruk. Saya menganggap tradisi kawin lari di Lombok adalah hal unik. Apalagi, saya mendengar langsung dari masyarakat yang lekat kesehariannya dengan budaya kawin lari ini.
ADVERTISEMENT
Berkunjung ke Desa Sade yang dihuni oleh Suku Sasak beberapa tahun yang lalu, saya mendengar secara detail soal tradisi yang satu ini.
Lantas apa sebenarnya tradisi kawin lari yang dilakukan oleh Suku Sasak ini? Ini merupakan cara untuk menunjukkan keseriusan laki-laki kepada seorang perempuan. Para laki-laki ini biasanya membawa lari perempuan tambatan hatinya dari rumah orang tuanya. Menurut sumber yang mengobrol dengan saya, untuk melakukan ini biasanya pihak laki-laki harus membuat rencana sematang mungkin.
Hebatnya, meskipun seringnya penjemputan perempuan ini dilakukan di rumah, namun dalam kondisi tertentu, perempuan bisa dibawa lari ketika di tempat seperti pasar atau yang mudah untuk membawa lari sang perempuan.

Ternyata Kawin Lari Sudah Dibicarakan Terlebih Dahulu

Kawin Lari menjadi salah satu adat istiadat yang ada di Desa Sasak, Sade, Lombok. Tradisi ini menarik untuk diketahui. Foto. dok: Youtube/AOTD
Bagi kalian yang menganggap ini hal yang gila, tunggu dulu! Atas rasa penasaran saya, kemudian saya bertanya, apakah memang kawin lari dilakukan secara mendadak atau memang ada hal lain yang dilakukan dahulu.
ADVERTISEMENT
Ternyata, sebelum sang perempuan dibawa kabur, si laki-laki dan perempuan sudah janjian sedangkan orang tua mereka tidak tahu.
Setelah dibawa kabur, sang pengantin wanita biasanya bakal dibawa ke tempat tinggal keluarga laki-laki dalam waktu yang tidak sebentar. Sang keluarga perempuan yang sadar akan hal ini kemudian berkonsultasi kepada kepala desa.
Sedangkan dari pihak laki-laki nanti akan mengirimkan utusan kepada keluarga perempuan namun tidak memberitahukan lokasi pasti tempat perempuan tadi dibawa.
Menurut tradisi, perempuan yang sudah dibawa kabur harus segera dinikahkan. Barulah setelah itu kedua keluarga bertemu untuk membicarakan izin pernikahan.
Di Desa Sade tempat Suku Sasak berada, adat ini masih dipegang teguh hingga sekarang di mana era modern dan globalisasi sudah merajalela. Mengetahui kisah ini tentu menjadi hal yang luar biasa plus pengalaman berharga ketika mengunjungi Lombok.
ADVERTISEMENT