Satu Negara Dibuat Marah Oleh Alexander I of Serbia Karena Tuntutan Percintaan

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
13 Juni 2021 10:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terkadang untuk mencintai, ada harga mahal yang sangat mahal untuk dibayar. Foto. dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Terkadang untuk mencintai, ada harga mahal yang sangat mahal untuk dibayar. Foto. dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terkadang untuk mencintai, ada harga mahal yang sangat mahal untuk dibayar. Bahkan terkadang, percintaan berujung kehilangan nyawa, sesuatu yang amat sangat mahal dan tidak tergantikan.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana jika cinta membuat seseorang dibenci oleh negaranya? Ternyata hal ini pernah terjadi di era Alexander I dari Serbia.
Kisah cinta yang ujung-ujungnya dibenci oleh orang tua dan satu negara ini memang benar adanya. Kira-kira seperti apa kisahnya? Mengapa cinta justru membuat seorang raja justru malah dibenci oleh rakyatnya?
Pada tahun 1889, Raja Milan dari Serbia turun tahta demi putra tunggalnya, Alexander. Foto. dok: Pixabay
Pada tahun 1889, Raja Milan dari Serbia turun tahta demi putra tunggalnya, Alexander. Dia bahkan sempat menggulingkan wilayah kekuasaan ibunya dan mengambil alih pemerintahan.
Seperti pemuda mana pun yang diberi kekuasaan mutlak pada usia dini, Alexander tidak menganggap pendapat siapa pun kecuali pendapatnya sendiri, terutama dalam hal pilihan istrinya.
Pada tahun 1894, Alexander jatuh cinta dengan seorang janda bernama Draga. Setelah Alexander menikahi Draga pada tahun 1900, raja membuang ibunya karena ketidaksetujuannya terhadap pilihan tersebut.
ADVERTISEMENT
Orang-orang Serbia melihat ratu berusia 36 tahun dan saudara kandungnya yang ambisius sebagai pengaruh buruk pada raja muda.
Setelah kehamilan palsu, Alexander mencoba mengamankan suksesi dengan mengangkat salah satu saudara laki-laki Draga sebagai ahli waris.
Orang-orang marah dengan pasangan itu dan entara menyerbu istana pada Juni 1903. Foto. dok: Pixabay
Orang-orang marah dengan pasangan itu dan entara menyerbu istana pada Juni 1903. Saat penyerbuan terjadi, Alexander dan Draga bersembunyi dfi lemari, tentara menembak Alexander dan Draga, memutilasi tubuh mereka, dan melemparkan mereka ke luar jendela ke tumpukan kotoran.
Pembunuhan itu membuat marah Eropa, dan sekutu Serbia menolak untuk bernegosiasi dengan pemerintah sementara yang baru sampai mereka menuntut para pembunuh.
Hal ini jelas membuat situasi menjadi sangat runyam karena masalah percintaan ini berujung menjadi masalah hukum yang amat serius dan mengguncang stabilitas politik wilayah sekitar.
ADVERTISEMENT